Jumlah Gerai Naik Signifikan, Kinerja Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Melesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembukaan toko baru membuat kinerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) tumbuh kuat. Ini nampak dari realisasi laba bersih AMRT di kuartal II tahun 2023 yang tumbuh 7,9% secara kuartalan dan naik 44,8% secara tahunan menjadi Rp 837 miliar. 

Kenaikan laba bersih tercipta dari peningkatan pendapatan sebesar 5,7% secara kuartalan atau naik 10,8% secara tahunan menjadi Rp 27,7 triliun. "Beberapa promosi yang agresif menjadi motor penggerak pertumbuhan. Hal ini juga terkait dengan pembukaan outlet baru yang signifikan sehingga mendongkrak kinerja penjualan," jelas analis Mirae Asset Sekuritas, Rut Yesika Simak dalam riset 15 Agustus 2023. 

Rut juga menjelaskan, pertumbuhan penjualan toko yang sama alias same store sales growth (SSSG) mencapai 9,6% per Juni 2023.


Baca Juga: Ekspansi Gerai Topang Kinerja Sumber Alfaria (AMRT), Simak Rekomendasi Analis

Efeknya laba bersih AMRT selama semester I tahun ini melonjak 28,6% secara tahunan menjadi Rp 1,6 triliun. Sementara pendapatan AMRT melonjak 12,4% secara tahunan menjadi Rp 53,8 triliun. "Kami pikir kinerja yang mengesankan ini sebagian didorong oleh pembukaan dari 916 gerai baru, setara dengan 53% dari proyeksi kami di tahun 2023," jelas Rut dalam riset.

Alfagift yang berfungsi sebagai platform manajemen hubungan pelanggan (CRM) perusahaan telah berhasil menarik banyak pelanggan. Ini adalah hasil dari berbagai promosi agresif dimana anggota aktif telah melonjak sebesar 33% secara year to date (ytd) dengan total pengguna 9,7 juta per Juni 2023. Basis keanggotaan Alfagift juga mengalami peningkatan 26% secara ytd menjadi 15,1 juta. 

Kontribusi platform terhadap total pendapatan meningkat menjadi 57,2% di semester I tahun 2023. Angka ini meningkat 40,7% dari apa yang dilaporkan pada tahun 2022. Pangsa pasar AMRT juga menjadi lebih tinggi meskipun pertumbuhan industri lamban

Secara industri, penjualan supermarket dan hypermarket mengalami penurunan 1,1% hingga semester I-2023. Sedangkan industri minimarket menunjukkan pertumbuhan yang lamban yakni naik 2,7% per Juni 2023. "Namun, di tengah kondisi tersebut, kami melihat Alfamart berhasil mengangkat pangsa pasarnya menjadi 13,2% di semester I2-23 dari semester I tahun 2022 di 12,2% dan 11,5% pada tahun 2020. Kondisi ini menjadikan AMRT sebagai jaringan minimarket terbesar kedua setelah Indomaret (40% dimiliki oleh DNET)," papar Rut. 

Baca Juga: IHSG Naik 0,09% ke 6.875 Hari Ini (9/8), SCMA, CPIN, AMRT Top Gainers LQ45

Menurut Rut, meskipun persaingan sengit, AMRT berhasil mempersempit kesenjangan dengan Indomaret dalam hal jumlah toko, menjadikannya minimarket terbesar kedua setelah Indomaret. Menurut data dihimpun Nielsen, jumlah gerai Indomaret mencapai 21.890 per Juni 2023, lebih tinggi dari Desember 2022 sebanyak 21.125. Sementara jumlah toko yang dimiliki Alfamart sebanyak 18.435 pada Juni 2023 dan 17.813 toko pada 2022. Untuk toko yang dimiliki Alfamidi MIDI sebanyak 2.153 di Juni 2023 dan 2.130 di 2022. 

Saham MIDI 89,4% dimiliki oleh AMRT. Per Juni 2023, AMRT mengelola 44 gudang untuk Alfamart, Alfamidi, dan Dan+Dan. AMRT juga memiliki aset yang meliputi 12 depo dan 16 toko hub. Secara geografis, 40,1% dan 27,4% gerainya berada di Jawa dan daerah Jabodetabek daerah. 

Rut mengatakan, dengan masuknya banyak outlet baru berpotensi untuk mempertahankan pertumbuhan yang kuat. "Kami memutuskan untuk mempertahankan rekomendasi trading buy saham AMRT dengan target harga di Rp 3.200," terang Rut dalam riset. Menurut dia, rekomendasi dan valuasi target ini menyiratkan PER di 38,9x untuk tahun 2023, sedikit di bawah +1SD dari rata-rata P/E selama 5 tahun terakhir. 

Menurut Rut, risiko yang berpotensi dihadapi oleh AMRT adalah pertumbuhan gerai baru yang lebih lambat dari yang diperkirakan dan pertumbuhan konsumsi domestik yang lebih lamban.

Baca Juga: Anak Usaha Sumber Alfaria (AMRT) Lakukan Penambahan Modal Sebesar Rp 220,51 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana