Jumlah infeksi COVID-19 di Jerman turun hampir 50% berkat penggunaan masker



KONTAN.CO.ID - BERLIN. Di Jerman, penggunaan masker terbukti berhasil menurunkan jumlah infeksi Covid-19 hingga 47% hanya dalam waktu 20 hari setelah pemerintah mewajibkan penggunaan masker.

Penelitian terbaru di Jerman yang yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America pada Kamis (3/12), menunjukkan aturan wajib masker berhasil mengurangi jumlah kasus antara 15% hingga 75% selama 20 hari.

Dikutip dari South China Morning Post, peneliti mengatakan bahwa masker adalah cara hemat biaya untuk memerangi virus corona jika dibandingkan dengan upaya kesehatan lainnya.


Penelitian tersebut membandingkan data dari 401 kota di Jerman yang telah mewajibkan penggunaan masker pada waktu yang berbeda. Mereka menyimpulkan bahwa masker mengurangi tingkat pertumbuhan harian hingga 47%.

Baca Juga: Peringatan WHO: Adanya vaksin tidak berarti bebas dari Covid-19

Kota Jena di Jerman timur, kota pertama di negara itu yang mewajibkan penggunaan masker di tempat umum pada bulan April lalu, mengalami penurunan kasus baru sekitar 75% setelah 20 hari.

"Sederhananya, jika wilayah yang diawasi (tanpa masker) mendapatkan 100 infeksi baru dalam 20 hari, wilayah dengan masker hanya mencatat 25 kasus. Penurunan ini yang terbesar, lebih dari 90% untuk kelompok usia 60 tahun ke atas," ungkap peneliti.

Semua negara bagian federal di Jerman memberlakukan kebijakan wajib masker antara 20-29 April lalu. Sejak saat itu tren positif mulai muncul, meskipun kini angkanya kembali melonjak.

Pada hari Rabu (2/12) pekan lalu, WHO juga memperketat pedoman penggunaan masker, menyarankan orang-orang di fasilitas kesehatan dan area dalam ruangan yang berventilasi buruk untuk memakai masker.

Virus corona telah menginfeksi 67 juta orang di seluruh dunia, dengan AS, India, dan Brasil menjadi negara yang merasakan dampak paling parah.

Jerman sendiri saat ini sudah mencatat sekitar 1.184.000 kasus infeksi, dengan total kematian mencapai 19.000 lebih.

Selanjutnya: Kisah Moderna yang temukan formula vaksin corona hanya dalam 2 hari