KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan telah menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR017 sebesar Rp 26,97 triliun. Sukuk Ritel seri SR017 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2022 sebagai
underlying assets atawa aset dasar. Penerbitan SR017 menarik sebanyak 65.362 investor. Bahkan, sebanyak 24.038 investor atau 36,78% dari jumlah total investor merupakan investor baru, dengan nominal pembelian sebesar Rp 7,50 triliun atau 27,82% dari total penjualan. Jumlah investor baru pada SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBSN Ritel. SR017 merupakan penerbitan instrumen SBSN ritel ketiga di tahun 2022 ini memiliki kupon 5,9%.
“Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan baik secara
offline maupun
online sepanjang masa penawaran SR017,” tulis DJPPR dalam siaran pers, Senin (19/9).
Baca Juga: ORI022 Segera Diterbitkan, Ini Prediksi Imbal Hasilnya Pada penjualan SR017, generasi Y/Milenial tercatat dari sisi jumlah investor dengan porsi sebesar 46,80% alias sekitar 30.589 investor. Namun, jika dilihat dari sisi nominal pembelian, generasi Y, yakni sebesar 19,63% dari total penjualan atau sekitar Rp 5,29 triliun. Dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi generasi Y/Milenial di SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN Ritel
tradable. Sedangkan Generasi Z yang membeli SR017 sebanyak 1.272 investor atau 1,95% dari total investor, dengan nominal total pembelian oleh Generasi Z sebesar Rp 235,97 miliar atau 0,87% dari total penjualan. Rata-rata pembelian oleh investor Generasi Z adalah sebesar Rp185,51 juta. Dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi generasi Z di SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN Ritel.
Baca Juga: Imbal Hasil Menarik, Pembeli Sukuk Ritel SR017 Membludak Meskipun maksimum pemesanan meningkat dari Rp 2 miliar menjadi Rp 5 miliar per investor, tingkat keritelan SR017 masih terjaga. Rata-rata pemesanan SR017 sebesar Rp 412,70 juta per investor, lebih kecil dari rata-rata pemesanan SR016 sebesar Rp 412,96 juta. Lalu, sebanyak 4.266 dari total investor tercatat memesan SR017 dengan nominal Rp 1 juta. Proporsi terhadap total investor pada SR017 ini merupakan yang paling besar sepanjang penerbitan SBN Ritel dengan platform e-SBN.
Baca Juga: Penjualan SR017 di BCA Rp 5,4 Triliun, Rekor Penjualan SBN Ritel BCA di Pasar Perdana Jika dilihat berdasarkan profesi, jumlah investor SR017 didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 34,49% atau 22.542 investor. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan SR017 yakni sebanyak 39,30% dari total pemesanan atau Rp 10,60 triliun.
Partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada SR017 adalah sebesar Rp 1,20 triliun atau 4,45% dari total penjualan dengan jumlah investor sebanyak 4.428 orang atau 6,77% dari total investor. Nominal penjualan terbesar terjadi di provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp 10,88 triliun atau 40,33% dari total penjualan dengan jumlah investor sebanyak 20.679 orang atau 31,64% dari total investor. Volume pemesanan dan jumlah investor dari Wilayah Indonesia Tengah sebesar Rp 2,32 triliun dari 5.333 investor, merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBSN Ritel. Sementara itu, porsi penjualan SR017 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,74% dari total volume penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,57% dari total investor. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati