JAKARTA. Sepanjang tahun 2011, jaringan kantor bank asing dan bank campuran menyusut. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, cabang bank asing berkurang 25 unit menjadi 197 unit. Sedangkan cabang bank campuran berkurang 14 unit menjadi 246 unit. Direktur Direktorat Pengawasan Bank II BI, Endang Sedyadi menjelaskan, ada beberapa bank asing yang menata kembali strategi bisnis. Mereka menutup kantor cabang yang tidak produktif. Biasanya unit yang dilikuidasi ini terkait kredit. "Setelah review, mereka menutup kantor yang tidak efisien," katanya, Minggu (19/12). Menurut sumber KONTAN di perbankan, unit yang ditutup itu mayoritas bergerak di sektor mikro, kecil dan menengah (MKM). Beberapa bank asing dan campuran yang selama ini gembar-gembor merambah ceruk itu, satu persatu mulai menyerah. "Bank yang masuk segmen ini harus skala besar. Bank-bank tersebut tidak siap investasi besar-besaran. Akhirnya mereka cepat menyerah," kata bankir bank swasta di kredit mikro ini.
Jumlah kantor cabang bank menyusut
JAKARTA. Sepanjang tahun 2011, jaringan kantor bank asing dan bank campuran menyusut. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, cabang bank asing berkurang 25 unit menjadi 197 unit. Sedangkan cabang bank campuran berkurang 14 unit menjadi 246 unit. Direktur Direktorat Pengawasan Bank II BI, Endang Sedyadi menjelaskan, ada beberapa bank asing yang menata kembali strategi bisnis. Mereka menutup kantor cabang yang tidak produktif. Biasanya unit yang dilikuidasi ini terkait kredit. "Setelah review, mereka menutup kantor yang tidak efisien," katanya, Minggu (19/12). Menurut sumber KONTAN di perbankan, unit yang ditutup itu mayoritas bergerak di sektor mikro, kecil dan menengah (MKM). Beberapa bank asing dan campuran yang selama ini gembar-gembor merambah ceruk itu, satu persatu mulai menyerah. "Bank yang masuk segmen ini harus skala besar. Bank-bank tersebut tidak siap investasi besar-besaran. Akhirnya mereka cepat menyerah," kata bankir bank swasta di kredit mikro ini.