Jumlah kartu kredit susut, gesekan makin banyak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mendekati ujung tahun, jumlah kartu kredit yang beredar makin berkurang. Namun, jumlah transaksi kartu kredit masih meningkat meski tipis.

Mengutip data Bank Indonesia (BI) hingga Agustus 2017, jumlah kartu kredit yang beredar turun 212.479 keping dari setahun lalu, menjadi 16,89 juta kartu. Meski berkurang, volume transaksi kartu kredit bertambah 3,27% menjadi 27,01 juta transaksi.

Sedangkan, nominal transaksinya tumbuh 5,68% dari Rp 23,75 triliun per Agustus 2016, menjadi Rp 25,10 triliun pada akhir Agustus 2017. Menurut Kepala Divisi Kartu Kredit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rudhi Sidharta, penurunan jumlah kartu tak berdampak pada transaksi. BRI sendiri justru mencetak penambahan kartu.


Terhitung sejak akhir Desember 2016 hingga September 2017, jumlah kartu kredit BRI naik dua digit. "Untuk BRI, jumlah kartu dari Desember hingga kuartal II 2017 naik 9,2%, dan di kuartal III 2017 tumbuh 16%," ujar Rudhi kepada KONTAN, Jumat (13/10). Akhir Agustus 2017, BRI sudah merilis total 1,28 juta kartu kredit.

Berkat pertumbuhan jumlah kartu kredit tersebut, BRI membukukan kenaikan transaksi kartu kredit 24% hingga kuartal III 2017.

Kata Rudhi, penambahan jumlah kartu di BRI salah satunya ditopang produk kartu kredit baru yang meluncur, September 2017 lalu. Sampai akhir tahun 2017, BRI menargetkan penerbitan 1,5 juta1,6 juta kartu kredit.

Kepala Divisi Bisnis Kartu Kredit Bank Negara Indonesia (BNI) Corina Leyla Karnalies menilai, penurunan jumlah kartu kredit secara nasional merupakan imbas dari adanya pemutihan kartu kredit.

"Kemungkinan besar berasal dari cleansing kartu dormant maupun kartu yang sudah tidak produktif," tutur Corina kepada KONTAN.

Corina mengatakan, jumlah kartu kredit BNI memang tercatat turun, lantaran sejumlah nasabah menutupnya, mengikuti aturan BI yang membatasi kepemilikan kartu kredit. Namun, bisnis kartu kredit BNI masih meningkat 8% dari tahun lalu. Hingga akhir ini, BNI membidik pertumbuhan bisnis sebesar 11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina