KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ragam kebijakan pemerintah kian menekan masyarakat kelas menengah. Beban masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah akan terus bertambah. Hal itu mendorong akan adanya penurunan jumlah kelas menengah hingga 2% pada tahun 2025. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan jumlah kelas menengah tanpa adanya pungutan baru dan tarif PPN baru diperkirakan menurun menjadi 46,9 juta orang pada 2025 atau berkurang 2% dari jumlah kelas menengah di 2024. Bahkan, jika adanya pungutan dan tarif pajak baru yang semakin besar maka jumlah kelas menengah bisa menurun 7% hingga 8% menjadi 44,7-44,3 juta orang di 2025.
Jumlah Kelas Menengah Diprediksi Turun 2% pada 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ragam kebijakan pemerintah kian menekan masyarakat kelas menengah. Beban masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah akan terus bertambah. Hal itu mendorong akan adanya penurunan jumlah kelas menengah hingga 2% pada tahun 2025. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan jumlah kelas menengah tanpa adanya pungutan baru dan tarif PPN baru diperkirakan menurun menjadi 46,9 juta orang pada 2025 atau berkurang 2% dari jumlah kelas menengah di 2024. Bahkan, jika adanya pungutan dan tarif pajak baru yang semakin besar maka jumlah kelas menengah bisa menurun 7% hingga 8% menjadi 44,7-44,3 juta orang di 2025.