KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Oktober 2019 hingga kini, saham-saham perusahaan milik taipan Benny Tjokorosaputro terus menjadi topik hangat. Apalagi, sejak awal hingga pertengahan November 2019 saham-saham ini satu per satu rontok ke level gocap alias Rp 50. Saham-saham tersebut adalah PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) dan PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA). Bila dirunut, saham-saham tersebut turun ke level gocap dimulai oleh NUSA yang turun pada 5 November 2019, kemudian MYRX dan RIMO pada 7 November 2019, serta ARMY dan POSA pada 12 November 2019.
Jumlah kerugian investor di saham grup Benny Tjokrosaputro bisa capai Rp 9,91 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Oktober 2019 hingga kini, saham-saham perusahaan milik taipan Benny Tjokorosaputro terus menjadi topik hangat. Apalagi, sejak awal hingga pertengahan November 2019 saham-saham ini satu per satu rontok ke level gocap alias Rp 50. Saham-saham tersebut adalah PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) dan PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA). Bila dirunut, saham-saham tersebut turun ke level gocap dimulai oleh NUSA yang turun pada 5 November 2019, kemudian MYRX dan RIMO pada 7 November 2019, serta ARMY dan POSA pada 12 November 2019.