Jumlah korban virus corona China meningkat menjadi 25 orang



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Virus corona baru telah menewaskan 25 orang di China dan menginfeksi lebih dari 800 orang. Komisi Kesehatan Nasional China, Jumat (24/1), mengatakan 830 kasus telah dikonfirmasi sejauh ini dan 25 orang telah meninggal pada hari Kamis. Sebagian besar kasus berada di pusat kota Wuhan di Cina, tempat virus tersebut diyakini berasal akhir tahun lalu.

Kasus-kasus non-fatal telah ditemukan di setidaknya tujuh negara lain. Para pejabat kesehatan khawatir laju penularan akan meningkat karena ratusan juta orang China bepergian di dalam dan luar negeri selama liburan selama sepekan untuk Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari Sabtu.

Meskipun demikian, "Agak terlalu dini untuk mempertimbangkan wabah sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat Kepedulian Internasional," kata ketua panel Komite Keadaan Darurat WHO Didier Houssin setelah rapat di Jenewa. Penunjukan kondisi ini akan membutuhkan negara-negara lainnya untuk meningkatkan respons internasional.

Baca Juga: Harga emas turun tipis di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona

"Tapi jangan salah, ini darurat di China," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dia mengatakan kalau penyebaran virus corona ini belum menjadi darurat kesehatan global.

Berusaha menahan penyebaran wabah, pemerintah kota Wuhan yang berpenduduk 11 juta orang di provinsi Hubei, menangguhkan sebagian besar transportasi pada hari Kamis. Penangguhan ini termasuk penerbangan keluar. Warga pun dilarang bepergian. Beberapa jam kemudian, Huanggang, sebuah kota berpenduduk sekitar 7 juta orang yang bertetangga dengan Wuhan, mengumumkan tindakan serupa.

"Penguncian 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat," kata Gauden Galea, perwakilan WHO di Beijing. WHO belum merekomendasikan pembatasan yang lebih luas pada perjalanan atau perdagangan.

Baca Juga: Waduh, Jepang konfirmasi kasus kedua virus corona

Jenis virus yang sebelumnya tidak dikenal ini diyakini muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan di Wuhan. Kabar ini menyebabkan peringatan karena belum ada informasi yang jelas. Hingga kini, virus tersebut belum diketahui tingkat bahaya dan penyebarannya.

Belum ada vaksin untuk virus yang dapat menyebar melalui transmisi pernapasan ini. Gejalanya meliputi demam, sulit bernapas, dan batuk.

Editor: Wahyu T.Rahmawati