Jumlah miliarder Singapura justru bertambah di masa pandemi



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura mencatat tambahan tiga miliarder baru sejak pandemi dimulai. Hal ini diketahui lewat laporan UBS dan PricewaterhouseCoopers (PwC) yang dirilis pada hari Rabu (7/10).

Saat ini, laporan tersebut mencatat, wilayah Asia Pasifik memiliki sekitar 831 miliarder, sekitar 38% dari total miliarder dunia. Semuanya menyumbang kekayaan sebesar US$ 3,3 triliun, atau masing-masing memiliki rata-rata US$ 4 miliar di rekeningnya.

Laporan dari UBS dan PwC mengamati pergerakan kekayaan sekitar 2.000 miliarder dari 43 pasar utama di seluruh dunia. Tahun ini, periode pengamatan diperpanjang sampai 31 Juli 2020, dimulai pada 6 Maret 2019. Perpanjangan ini untuk menghitung dampak dari pandemi.

Baca Juga: Kaum tajir makin tajir, miliarder catat rekor kenaikan kekayaan di masa pandemi

Dilaporkan oleh Straits Times, Singapura saat ini memiliki 25 miliarder, 4 orang di antaranya muncul di periode survei terbaru. Sayangnya, 1 orang terpaksa kehilangan gelar miliarder pada periode April hingga Juli 2020.

Total kekayaan para miliarder di Singapura juga bertambah sekitar 11%, dengan total mencapai US$ 79,1 miliar per bulan April. Pada periode April-Juli, angkanya melonjak 30% menjadi US$ 102,6 miliar.

Kemampuan bermain di pasar saham

Tren ini sejalan dengan V-shaped rebound di pasar saham global pada periode April-Juli. Hal ini mendorong kekayaan miliarder ke level tertinggi, yaitu US$ 10,2 triliun.

Anuj Kagalwala, pemimpin manajeman pajak aset dan kekayaan PwC Singapura mencatat bahwa fenomena bertambahnya miliarder terjadi karena banyak miliarder yang kekayaannya terkait dengan bisnis yang terdaftar di pasar saham.

Dia juga mengamati bahwa pandemi telah memperburuk kesenjangan antara inovator dan disruptor di sektor teknologi, pelayanan kesehatan, industri, dan lainnya.

Baca Juga: Wow, kekayaan miliarder dunia capai rekor tertinggi total US$ 10,2 triliun