JAKARTA. Jumlah nasabah atau tertanggung di industri asuransi jiwa menciut 39%. Dari sebelumnya sebanyak 88,13 juta orang menjadi hanya 53,73 juta orang. Penurunan tersebut terutama disumbang nasabah kumpulan yang tercatat negatif, alias turun hingga 48,7%. Sementara, nasabah individu masih tumbuh 13,8%. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah nasabah kumpulan pada akhir tahun 2013 silam mencapai 74,50 juta orang. Namun, pada akhir tahun lalu, jumlahnya menjadi hanya 38,24 juta orang. Beruntung, jumlah nasabah individu meningkat terus dari 13,62 juta orang menjadi sebanyak 15,50 juta orang. Nini Sumohandoyo, Ketua Departemen Komunikasi AAJI mengatakan, penurunan jumlah nasabah karena banyak tertanggung yang membeli produk asuransi perjalanan. Produk ini sendiri diklaim bersifat jangka pendek. Lantaran karakteristik produknya digunakan hanya pada musim tertentu.
Jumlah nasabah asuransi jiwa berkurang hingga 39%
JAKARTA. Jumlah nasabah atau tertanggung di industri asuransi jiwa menciut 39%. Dari sebelumnya sebanyak 88,13 juta orang menjadi hanya 53,73 juta orang. Penurunan tersebut terutama disumbang nasabah kumpulan yang tercatat negatif, alias turun hingga 48,7%. Sementara, nasabah individu masih tumbuh 13,8%. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah nasabah kumpulan pada akhir tahun 2013 silam mencapai 74,50 juta orang. Namun, pada akhir tahun lalu, jumlahnya menjadi hanya 38,24 juta orang. Beruntung, jumlah nasabah individu meningkat terus dari 13,62 juta orang menjadi sebanyak 15,50 juta orang. Nini Sumohandoyo, Ketua Departemen Komunikasi AAJI mengatakan, penurunan jumlah nasabah karena banyak tertanggung yang membeli produk asuransi perjalanan. Produk ini sendiri diklaim bersifat jangka pendek. Lantaran karakteristik produknya digunakan hanya pada musim tertentu.