Jumlah Nasabah PNM Mekaar Tumbuh Pesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Ultra Mikro (UMi) menyediakan berbagai produk keuangan yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha segmen ultra mikro untuk mengelola keuangannya. PT Permodalan Nasional Madani (PNM), salah satu anggota Holding UMi, juga menawarkan produk pendanaan yang sekaligus juga memberi pendampingan.

Salah satu produk PNM adalah PNM Mekaar. Mekaar ini singkatan dari Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera. Ini adalah produk pinjaman modal usaha bagi perempuan prasejahtera.

Produk Mekaar yang diluncurkan sejak 2015 ini menggunakan sistem group lending atau tanggung renteng. Para perempuan yang sudah atau ingin membangun usaha dibentuk dalam satu kelompok. Account Officer PNM akan memberikan pinjaman dan pendampingan lewat kelompok tersebut.


Pembiayaan Mekaar merupakan andalan utama bisnis PNM dan sudah menyumbang 88% terhadap total pembiayaan perusahaan. Pertumbuhan pembiayaan ultra mikro ini tak lepas dari pertumbuhan jumlah nasabahnya.

Sekretaris Perusahaan PNM Dodot Patria Ary mengatakan, total jumlah nasabah Mekaar per November 2023 sudah mencapai 14,9 juta, meningkat dari 13 juta pada September 2022.

"Total nasabah PNM Mekaar yang pernah bergabung sudah mencapai 19 juta lebih, untuk nasabah aktif sendiri per November 2023 ini di angka 14,9 juta nasabah," ujar Dodot, belum lama ini. 

Dalam lima tahun terakhir, jumlah nasabah PNM Mekaar sudah bertambah 10,84 juta. Per akhir 2018, nasabah Mekaar baru tercatat sebanyak 4,06 juta.

Hingga akhir tahun 2023, PNM menargetkan nasabah Mekaar bisa mencapai 15,01 juta. Dodot optimistis target tersebut akan tercapai karena potensi pasarnya masih sangat besar. Jumlah penduduk dari data kemiskinan saat ini masih di atas 25 juta.

Ia bilang, PNM akan terus memperkuat transformasi agar nasabah PNM terus naik kelas. Perseroan mengupayakan dalam berbagai aspek support system seperti program pelatihan usaha, modernisasi layanan, digitalisasi pelaku UMKM dan Ultra Mikro.

"Kami memastikan akan ada kenaikan pertumbuhan pada berbagai indikator baik itu terkait jumlah nasabah, luas wilayah layanan, jumlah karyawan dan berbagai indikator lain," pungkas Dodot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wendi Setiyo