KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar turunan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terutama waran terstruktur kian ramai. Terutama setelah kehadiran penerbit alias
issuer baru, yakni PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia. CGS-CIMB Sekuritas mencatatkan waran terstrukturnya pada Senin (5/2). Pada penawaran perdana ini, CGS-CIMB Sekuritas menawarkan enam seri dengan
underlying saham dari indeks IDX30. Keenam saham ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA), PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO).
Keenam waran terstruktur memiliki kode BBCAYUCX4A, BMRIYUCX4A, MDKAYUCX4A, UNVRYUCX4A, TLKMYUCX4A dan GOTOYUCX4A dengan jangka waktu sembilan bulan dan akan jatuh tempo pada 5 November 2024.
Baca Juga: Usai CGS-CIMB Sekuritas, Ada 2 Anggota Bursa Persiapkan Waran Terstruktur Presiden Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Lim Kim Siah menyampaikan penerbitan waran terstruktur ini merupakan pilihan alternatif investasi di pasar modal Indonesia. "Waran terstruktur sebagai alternatif investasi dari CGS-CIMB Sekuritas dalam melayani investor saham terutama bagi mereka yang memiliki profil risiko investasi agresif," kata dia, Senin (5/2). Dalam penerbitan perdana ini, CGS-CIMB Sekuritas menggandeng tiga sekuritas lain, yakni PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (
TRIM), MNC Sekuritas dan KB Valbury Sekuritas sebagai agen penjual. Kim Siah bilang dengan adanya tiga mitra tersebut, diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar waran terstruktur dan bisa meningkatkan strategi bagi investor khususnya trader. "Serta meningkatkan total nilai harian transaksi di pasar modal sehingga pasar modal Indonesia akan semakin bergairah," ucapnya.
Baca Juga: CGS-CIMB Sekuritas Targetkan Rilis 100 Waran Terstruktur pada 2024 Kim Siah bercerita sebenarnya CGS-CIMB Sekuritas Indonesia berencana untuk menerbitkan waran terstruktur pada 2023. Namun rencana itu harus undur karena kondisi pasar yang kurang kondusif. "Rencananya kami mau
launching waran terstruktur pada kuartal III-2023 atau akhir tahun lalu," tutur dia. PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penerbit pertama waran terstruktur di Indonesia turut menyambut baik kehadiran CGS-CIMB Sekuritas di pasar turunan saham. Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara menyebut kehadiran penerbit waran terstruktur yang baru di Bursa Efek Indonesia membuktikan bahwa pasarnya masih akan terus berkembang. "Kami berharap penetrasi waran terstruktur baik dari putaran transaksi, serta literasi dan inklusinya akan bertumbuh cepat," katanya saat dihubungi Kontan, Senin (5/2). Steinly mencontohkan di Malaysia penerbit waran terstruktur hanya ada enam
issuer. Dengan jumlah perusahaan sekuritas yang banyak, dia menilai potensi Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih besar.
Baca Juga: Penggalangan Dana di Pasar Modal Bakal Ramai Tahun Ini Masih ada Antrean Issuer
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menyampaikan dengan penambahan penerbit berpotensi meningkatkan transaksi di pasar waran terstruktur. "Dengan enam waran terstruktur yang diterbitkan CGS-CIMB Sekuritas. Artinya saat ini ada 127 yang
outstanding," jelas dia kepada Kontan.co.id, Senin (5/2). Dalam catatan BEI, masih ada satu hingga dua anggota bursa yang sedang berproses untuk menjadi penerbit waran terstruktur. Namun, pengembangannya masih dalam tahap internal. Namun penerbitan waran terstruktur saat ini terbatas pada aset dasar saham di indeks IDX30. Seluruh saham di indeks itu seluruhnya telah diterbitkan oleh RHB Sekuritas Indonesia dan PT Maybank Sekuritas Indonesia.
Baca Juga: BEI Mengkaji Insentif untuk Produk Derivatif Sebenarnya BEI telah berencana memperluas indeks
underlying waran terstruktur menjadi indeks IDX80. "Untuk perluasan
underlying masih dalam diskusi," kata Jeffrey. Pasalnya, perluasan indeks ini bakal menambah pilihan bagi investor. RHB Sekuritas Indonesia menargetkan minimal akan menerbitkan 120 seri waran terstruktur tahun ini. Steinly bilang kalau ada perluasan
underlying indeks menjadi IDX80, ada kemungkinan RHB Sekuritas akan menambah target penerbitan produk turunan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati