KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk terus mencatatkan perkembangan bisnis seiring dengan pertumbuhan jumlah penggunanya. Itu tercermin dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan juga penyaluran pembiayaan bank syariah digital ini. Hingga Desember 2022, aplikasi mobile banking Aladin telah diunduh lebih dari 3,2 juta kali. Sedangkan untuk jumlah pengguna yang teregistrasi telah mencapai lebih dari 1,7 Juta pengguna. Aplikasi tersebut baru diluncurkan di awal tahun lalu. Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Dyota Marsudi, mengatakan perkembangan jumlah pengguna yang cukup pesat tersebut didukung oleh strategi kolaborasi dan integrasi yang baik dengan para mitra serta implementasi strategi
offline-to-online dengan Alfamart.
“Bantu, Bangun dan Tumbuh sesuai dengan nilai utama Bank, kami percaya dengan nilai ini terus mendukung kinerja kami dan kolaborasi yang efektif akan mempercepat peningkatan jumlah pengguna Bank Aladin Syariah seiring dengan munculnya fitur-fitur layanan yang lebih lengkap dan memberikan solusi keuangan yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari,” ujar dia dalam keterangan resminya, Sabtu (1/4) Melalui proses optimalisasi digital serta strategi partnership dengan para mitra strategis yang dilakukan, Bank Aladin telah berhasil menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 1,3 triliun hingga akhir tahun 2022. Dyota menyampaikan, perolehan itu berasal dari produk pembiayaan meliputi invoice financing, pembiayaan modal kerja untuk nasabah UMKM & korporasi, serta pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel. Secara total disbursement, Bank Aladin Syariah telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 3,5 Triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun. Mayoritas pembiayaan berasal dari ekosistem mitra Bank Aladin Syariah yaitu Alfamart sehingga kualitas asetnya masih lancar yang ditandai dengan nihilnya Non-Performing Financing (NPF). Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai lebih dari Rp 750 miliar. Dana murah atau CASA meningkat bertahap melalui akuisisi payroll dan peningkatan use case dari fitur bill payment, donasi, serta tarik setor tunai di outlet-outlet Alfamart. “Kehadiran aplikasi Bank Aladin Syariah ini membuktikan bahwa optimalisasi digital yang dilakukan Bank Aladin Syariah berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik. Hal ini kami harapkan juga dapat mendorong inklusi keuangan khususnya keuangan syariah di Indonesia” lanjut Dyota. Total aset Bank Aladin Syariah pada akhir tahun lalu mencapai Rp 4,7 triliun atau tumbuh 117,4% dari Rp 2,1 triliun pada akhir 2021. Sedangkan pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 126,4% dari Rp 36,1 miliar menjadi Rp 81,8 miliar. Tahun lalu, bank ini sukses melakukan penambahan modal lewar mekanisme rights issue dan private placement dengan meraup dana segar Rp 2,2 triliun. Hal ini membuat modal inti Bank Aladin Syariah semakin kuat untuk dapat mendukung pengembangan usaha bank serta meningkatkan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan.
Melihat usia Bank Aladin Syariah yang masih sangat muda sejak peralihan, kata Dyota, masih diperlukan investasi guna mendukung ekspansi bisnis bank ke depan. Bank Aladin Syariah akan terus mengembangkan layanan dan inovasi di tahun 2023 ini melalui terobosan-terobosan baru sebagai bank digital yang mengedepankan prinsip syariah serta terus melakukan kolaborasi dengan para mitra untuk dapat terus menawarkan solusi keuangan syariah kepada masyarakat. Bank Aladin telah meluncurkan fitur QRIS pada 20 Maret 2023. Sepuluh hari sejak dirilis, transaksi QRIS bank ini sudah tembus Rp 1,3 miliar dengan lebih dari 21.000 kali transaksi. Bank Aladin Syariah juga akan meningkatkan kualitas layanan yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan perencanaan keuangan dan bertransaksi sehari-hari seperti pembayaran atau pembelian. "Dengan meningkatkan konektivitas mitra and perluasan fitur-fitur aplikasinya, Bank Aladin Syariah siap menjadi bank yang dekat dengan keseharian masyarakat." pungkas Dyota. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk