Jumlah Penumpang Angkutan Umum Diprediksi Naik 5% pada Libur Nataru



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Masa libur natal dan tahun baru (Nataru) tinggal satu setengah bulan lagi. Sebab itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama stakeholder terkait tengah membahas kesiapan angkutan penyeberangan dan mengantisipasi lonjakan arus liburan Nataru 2023/2024.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kesiapan menghadapi Nataru yang tinggal satu setengah bulan ini adalah tentang bagaimana menyiapkan sarana dan prasarana terutama dalam bidang transportasi penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk.

Pertama, ada kemungkinan orang berwisata menyeberang ke Bali sehingga harus mengantisipasi lonjakan.


Kedua, semua stakeholder transportasi pihak harus mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan tahun lalu untuk meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik.

Hendro menambahkan, kecepatan waktu pemberangkatan kapal harus dievaluasi, sehingga pelayaran dapat dilakukan tepat waktu dan aman. Selain itu, harus dibuat skema layanan yang lebih padat ketika peak season.

Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak dan Pelemahan Rupiah Pengaruhi Trafik Penumpang Saat Nataru

“Kerja sama yang baik antar stakeholder harus dikerjakan, jadi ketika terjadi antrean sudah ada rekayasa lalu lintas, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar pelabuhan tidak terganggu antrean panjang,” ujar Hendro dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11).

Adapun, pergerakan orang pada Nataru 2023/2024 diprediksi naik sebesar 5% mengacu dari realisasi angkutan Lebaran 2023. Dengan begitu, penumpang diperkirakan mencapai 904.496 orang, roda dua 52.755 unit, roda empat 98.267 unit, bus 12.157 unit, dan truk 55.569 unit.

“Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan antrean kendaraan akan disiapkan kantong parkir, buffer zone untuk kendaraan penumpang, truk dan terminal kargo, selain itu juga direncanakan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang saat periode libur nanti,” ucap Hendro.

Di samping itu, untuk alternatif kendaraan truk yang akan menyeberang ke Gilimanuk disiapkan Dermaga Bulusan yang rencananya khusus untuk Long Distance Ferry (LDF).

Adapun, kesiapan sarana dan prasarana Lintas Ketapang-Gilimanuk meliputi 49 unit kapal siap operasi dan 7 pasang dermaga meliputi :

- Pelabuhan Ketapang : 3 MB, 1 Ponton dan 3 Plengsengan;

- Pelabuhan Gilimanuk : 3 MB, 1 Ponton dan 3 Plengsengan.

Anggota komisi V DPR RI, Sumail Abdullah juga memfokuskan pelayanan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk mengingat pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan kedua terbesar setelah Pelabuhan Merak-Bakauheni. Untuk antisipasi peningkatan pergerakan, Ia mengatakan harus ada kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.

“Dimulai dari peningkatan layanan Ferizy, paling tidak ada satu opsi lain untuk memesan tiket. Mungkin bisa dibuka lagi layanan yang bisa membantu pemesanan tiket, tapi masih dalam koordinasi layanan ASDP,” kata Sumail.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Usai, Industri Pariwisata Menggeliat

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menuturkan ke depan layanan angkutan penyeberangan akan terus ditingkatkan terutama dalam hal ticketing. Ira menyebut, PT ASDP Indonesia sedang proses bekerja sama dengan salah satu platform untuk pembelian tiket sehingga ke depan kemungkinan tiket bisa dipesan tidak hanya melalui Ferizy.

“Selain itu, akan dikembangkan juga sistem pemesanan tiket yang nantinya dilakukan berdasarkan radius jarak,” ungkap Ira.

Dalam hal pengoperasian Dermaga Bulusan saat periode Nataru nanti, Ira mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas di mana Dermaga Bulusan diproyeksikan dapat menampung 300 kendaraan.

Puncak arus mudik/balik pada libur Nataru diprediksi terjadi dua sesi, yaitu puncak arus mudik sesi pertama pada tanggal 22-23 Desember 2023 dan puncak arus balik pada tanggal 26-27 Desember 2023. Sementara, puncak arus mudik kedua diprediksi pada tanggal 29-30 Desember 2023 dan arus balik pada 1-2 Januari 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .