Jumlah penumpang kereta api merosot drastis



JAKARTA. Banjir yang melumpuhkan Jakarta pada Kamis (17/1/2013) mengakibatkan 180 perjalanan kereta api dibatalkan. Untungnya hal ini bisa segera diatasi dan perjalanan kereta api kembali normal meski beberapa rute untuk kereta rel listrik (KRL) masih terhambat di beberapa titik.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan, dari 180 perjalanan kereta yang batal tersebut, sebagian besar didominasi oleh perjalanan KRL. Hal ini mengganggu penumpang yang saat itu sudah menunggu di stasiun-stasiun tertentu.

"Dampak dari banjir itu sekitar 180 KA batal. Untuk komuter ada 137 perjalanan, kereta barang sebanyak 30 perjalanan, dan sisanya kereta tujuan Purwakarta dan Rangkas," kata Tri saat jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (20/1/2013).


Akibat pembatalan perjalanan KRL ini, jumlah penumpang merosot sebanyak 50% dari jumlah biasanya. Jika setiap hari KRL mampu mengangkut sekitar 400.000 penumpang untuk berbagai jalur, saat banjir melanda Jakarta, jumlah penumpang yang diangkut hanya sampai 200.000 orang.

Ketika ditanya nominal kerugian yang diderita akibat banjir, Tri mengatakan, belum melakukan penghitungan secara menyeluruh. Namun, menurut dia, hal itu tidak terlalu dipikirkan karena yang menjadi prioritas saat ini adalah mobilitas para penumpang KRL yang terhambat karena moda transportasinya tak beroperasi.

"Kalau untuk kerugian KRL, ya cukup kalikan saja Rp 9.000 atau minimal Rp 7.000 dengan jumlah penumpang yang berkurang sekitar 200.000. Kami sekarang prioritaskan bagaimana jalur ini kembali normal dan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa tanpa adanya gangguan perjalanan," ujarnya.

Pada Senin (21/1/2013) besok, PT KCJ masih belum dapat mengoperasikan KRL secara normal. Kereta dari Bogor dan Bekasi hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai. PT KAI dan PT KCJ akan menyediakan sejumlah kereta tambahan di Manggarai-Angke dan Jatinegara-Kemayoran. (Riana Afifah/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri