JAKARTA. Jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2009 mencapai 37 juta orang. Ternyata, angka tersebut lebih tinggi dari target yang dipatok PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno sebesar 34 juta penumpang. Bahkan, angka tersebut jauh melebihi kapasitas dari Bandara Soekarno-Hatta yang sebenarnya hanya mampu melayani 22 juta orang penumpang per tahun. "Tahun ini, AP II menargetkan kenaikan jumlah penumpang menjadi 38 juta orang di Bandara tersebut," kata Executive General Manager AP II Bandara Soekarno-Hatta Hariyanto, Selasa (23/2). Selain itu, Hariyanto mengungkapkan, laba perseroan sebelum diaudit tahun lalu mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Lebih tinggi dari yang ditargetkan Kementerian Negara BUMN sebesar Rp 750 miliar. "Soekarno-Hatta sendiri ditargetkan Rp 650 miliar. Ternyata kami bisa menyetorkan lebih banyak sampai Rp 930 miliaran," jelasnya. Kenaikan pendapatan, kata dia, banyak ditopang kenaikan tarif PSC, yang sebelumnya direncanakan Juni tetapi April ternyata sudah naik. Selain itu AP II melakukan efisiensi biaya umum dan pemeliharaan hingga Rp 30 miliar, dan mampu menagih piutang sekitar Rp 8 miliar. Tahun ini, AP menargetkan laba naik sebesar 4% dari tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jumlah Penumpang Melebih Target
JAKARTA. Jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2009 mencapai 37 juta orang. Ternyata, angka tersebut lebih tinggi dari target yang dipatok PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno sebesar 34 juta penumpang. Bahkan, angka tersebut jauh melebihi kapasitas dari Bandara Soekarno-Hatta yang sebenarnya hanya mampu melayani 22 juta orang penumpang per tahun. "Tahun ini, AP II menargetkan kenaikan jumlah penumpang menjadi 38 juta orang di Bandara tersebut," kata Executive General Manager AP II Bandara Soekarno-Hatta Hariyanto, Selasa (23/2). Selain itu, Hariyanto mengungkapkan, laba perseroan sebelum diaudit tahun lalu mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Lebih tinggi dari yang ditargetkan Kementerian Negara BUMN sebesar Rp 750 miliar. "Soekarno-Hatta sendiri ditargetkan Rp 650 miliar. Ternyata kami bisa menyetorkan lebih banyak sampai Rp 930 miliaran," jelasnya. Kenaikan pendapatan, kata dia, banyak ditopang kenaikan tarif PSC, yang sebelumnya direncanakan Juni tetapi April ternyata sudah naik. Selain itu AP II melakukan efisiensi biaya umum dan pemeliharaan hingga Rp 30 miliar, dan mampu menagih piutang sekitar Rp 8 miliar. Tahun ini, AP menargetkan laba naik sebesar 4% dari tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
