JAKARTA. Industri asuransi jiwa perlu bekerja keras untuk meningkatkan tingkat penetrasi asuransi di tanah air. Pasalnya, jumlah tertanggung asuransi jiwa di semester pertama tahun ini menyusut 10,9% ketimbang periode sama tahun lalu. Kini jumlah pemilik polis di asuransi jiwa hanya 56,4 juta orang, padahal semester I 2011 mencapai 63,3 juta orang. Salah satu faktor pemicu adalah, banyak masa kontrak pemilik polis tradisional yang berakhir alias maturity. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, polis yang berakhir masa kontraknya sampai akhir Juni 2012 mencapai Rp 3,9 triliun, naik 55,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,6 triliun. Selain itu, polis yang ditebus atau surrender value senilai Rp 19,9 triliun atau naik sekitar 7,9% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp 18,4 triliun.
Jumlah peserta asuransi jiwa menyusut
JAKARTA. Industri asuransi jiwa perlu bekerja keras untuk meningkatkan tingkat penetrasi asuransi di tanah air. Pasalnya, jumlah tertanggung asuransi jiwa di semester pertama tahun ini menyusut 10,9% ketimbang periode sama tahun lalu. Kini jumlah pemilik polis di asuransi jiwa hanya 56,4 juta orang, padahal semester I 2011 mencapai 63,3 juta orang. Salah satu faktor pemicu adalah, banyak masa kontrak pemilik polis tradisional yang berakhir alias maturity. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, polis yang berakhir masa kontraknya sampai akhir Juni 2012 mencapai Rp 3,9 triliun, naik 55,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,6 triliun. Selain itu, polis yang ditebus atau surrender value senilai Rp 19,9 triliun atau naik sekitar 7,9% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp 18,4 triliun.