JAKARTA. Jumlah pendudukan bakal semakin bertambah. Sebab, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat jumlah peserta keluarga bencana (KB) belum memenuhi target.Tahun ini, BKKBN menargetkan, jumlah peserta KB meningkat 10%. Namun, berdasarkan hitungan BKKBN, jumlah peserta baru KB hanya sebesar 8,2%.Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengaku, rendahnya pertumbuhan peserta KB itu lantaran belum bisa menjangkau daerah-daerah terpencil. Dia mengatakan, kurangnya informasi KB menyebabkan tingkat prevalensi alat kontrasepsi rendah dan tingkat kelahiran tinggi.Karena itu, BKKBN berencana meningkatkan akses dan kualitas pelayanan yang semakin merata di wilayah terpencil. Sugiri mengatakan, BKKBN akan fokus menggarap wilayah kepulauan di 14 provinsi. BKKBN akan fokus di 183 kabupaten/kota.Ke-14 daerah itu di antaranya, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Maluku. "Ini menjadi daerah yang mendapat perhatian khusus karena susah dicapai," kata Sugiri saat rapat dengan pendapat dengan Komisi IX DPR, Senin (7/3).Agar rencana ini sukses, BKKBN akan bekerja sama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, PT Pelni, Kementerian Kesehatans dan lembaga lain. "Penggarapan ini dalam bentuk bakti sosial seperti pelayanan terpadu KB-Kesehatan dan kegiatan pembangunan lainnya," tambahnya.Bila tak ada aral melintang, BKKBN akan melakukan rencana aksi pada 24 April mendatang. Rencana aksi ini akan dikukuhkan di Kabupaten Way Kanan, Lampung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jumlah peserta baru KB tumbuh 8,2%
JAKARTA. Jumlah pendudukan bakal semakin bertambah. Sebab, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat jumlah peserta keluarga bencana (KB) belum memenuhi target.Tahun ini, BKKBN menargetkan, jumlah peserta KB meningkat 10%. Namun, berdasarkan hitungan BKKBN, jumlah peserta baru KB hanya sebesar 8,2%.Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengaku, rendahnya pertumbuhan peserta KB itu lantaran belum bisa menjangkau daerah-daerah terpencil. Dia mengatakan, kurangnya informasi KB menyebabkan tingkat prevalensi alat kontrasepsi rendah dan tingkat kelahiran tinggi.Karena itu, BKKBN berencana meningkatkan akses dan kualitas pelayanan yang semakin merata di wilayah terpencil. Sugiri mengatakan, BKKBN akan fokus menggarap wilayah kepulauan di 14 provinsi. BKKBN akan fokus di 183 kabupaten/kota.Ke-14 daerah itu di antaranya, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Maluku. "Ini menjadi daerah yang mendapat perhatian khusus karena susah dicapai," kata Sugiri saat rapat dengan pendapat dengan Komisi IX DPR, Senin (7/3).Agar rencana ini sukses, BKKBN akan bekerja sama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, PT Pelni, Kementerian Kesehatans dan lembaga lain. "Penggarapan ini dalam bentuk bakti sosial seperti pelayanan terpadu KB-Kesehatan dan kegiatan pembangunan lainnya," tambahnya.Bila tak ada aral melintang, BKKBN akan melakukan rencana aksi pada 24 April mendatang. Rencana aksi ini akan dikukuhkan di Kabupaten Way Kanan, Lampung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News