Jumlah Pinjaman Non Gadai Naik Lebih dari 100%, Pegadaian Optimis Catat Kinerja Posit



KONTAN.CO.ID - Holding Ultra Mikro (UMi) terus memperluas inklusi keuangan kepada masyarakat dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar semakin mudah mengakses layanan keuangan. Perluasan inklusi keuangan ini dilakukan melalui entitas yang jadi anggota holding UMi, salah satunya PT Pegadaian atau Pegadaian.

Perkembangan bisnis UMi milik Pegadaian cukup positif dan menjadi salah satu pendorong kinerja Pegadaian. Menurut data Pegadaian, pinjaman gadai per September 2023 lalu mencapai Rp54,7 triliun atau naik 10,3% secara tahunan. Kemudian disusul dengan pinjaman non gadai mencapai Rp10,9 triliun di periode yang sama. Pertumbuhan segmen ini naik signifikan mencapai 71,6% secara tahunan.

Tak hanya itu, Pegadaian juga mencatat jumlah nasabah pinjaman gadai per September 2023 mencapai 6,8 juta nasabah atau naik 4,5% secara tahunan. Sementara nasabah pinjaman non gadai tercatat sebanyak 547.000 nasabah atau meroket 100,9% secara tahunan.


Baca Juga: BRI dan Holding UMi Dorong Pertumbuhan UMKM Melalui Kredit Produktif

Pertumbuhan pembiayaan itu pun turut mengangkat laba bersih Pegadaian menjadi 35,52% secara tahunan senilai Rp3,2 triliun per September 2023.

"Melalui holding ultra mikro, kami sukses mendorong bisnis pembiayaan mikro lewat produk gadai dan non-gadai," ujar  Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan, dalam rilis beberapa waktu lalu.

Untuk nasabah ultra mikro dan mikro, Pegadaian juga menyalurkan dua produk khusus, yaitu KUR Syariah dan Kupedes. Per kuartal III 2023, Pegadaian telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,46 triliun kepada 250.000 nasabah melalui produk KUR Syariah dan Rp2,23 triliun kepada 26.000 nasabah melalui produk Kupedes.

Meski mendorong pendapatan, Pegadaian tidak membatasi porsi pinjaman pada kedua produk tersebut. Adapun pinjaman lain yang dapat nasabah manfaatkan seperti Gadai Emas dan Gadai Emas Syariah.

“Per kuartal III-2023, Pegadaian melayani lebih dari 8 juta nasabah UMi dengan total pinjaman aktif hingga Rp40 triliun,” papar Sekretaris Perusahaan Pegadaian Yudi Sadono kepada KONTAN.

Pertumbuhan bisnis UMi Pegadaian juga tidak lepas dari kontribusi gerai Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM). Ini adalah gerai kolokasi yang menyediakan produk-produk Holding UMi. Yudi menyebut, kontribusi gerai SenyuM ke Pegadaian mencapai lebih dari Rp1,6 triliun.

“Selain itu ada Rp110 miliar dari aplikasi SenyuM Mobile,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, realisasi Pegadaian hingga kuartal III 2023 masih sejalan dengan target yang telah ditetapkan, dengan rincian realisasi  99,1% untuk outstanding loan UMi dan 97,9% untuk jumlah nasabah UMi. Dengan berbagai pencapaian positif tersebut, Yudi optimis Pegadaian dapat mencatat kinerja yang lebih baik hingga akhir 2023.

Baca Juga: Warga Desa Megulung Kidul Mudah Akses KUR BRI Setelah Raih Juara Desa BRILiaN 2022

“Kami optimistis untuk mencetak kinerja lebih positif lagi sampai dengan akhir tahun 2023,” pungkas Yudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal