Jumlah Polis Asuransi yang Lakukan Klaim Surrender Turun, Citra Asuransi Membaik?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citra industri asuransi jiwa tampaknya telah membaik di tiga bulan pertama tahun ini. Hal tersebut salah satunya ditunjukan oleh klaim tebus baik itu secara keseluruhan (surrender) atau sebagian (partial withdrawal).

Berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), total klaim surrender turun 42,5% yoy menjadi senilai Rp 15,99 triliun. Hal yang sama terjadi pada klaim partial withdrawal yang juga turun 31,5% yoy dan nilainya menjadi Rp 4,25 triliun.

Sementara itu, jumlah polis maupun jumlah tertanggung juga mengalami kenaikan di periode yang sama. Jumlah polis naik 17,4% menjadi 20,8 juta jiwa sedangkan jumlah tertanggung naik 18,1% menjadi 75,45 juta jiwa.


Baca Juga: Asuransi Rama Gaet Insurtech Lifepal, Perluas Pemasaran Asuransi Kendaraan Bermotor

Ketua AAJI Budi Tampubolon pun menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang memang menjadi faktor penyebabnya, salah satunya ada kemungkinan kebutuhan ekonomi masyarakat membaik. Mengingat, kuartal-kuartal sebelumnya ketika klaim surrender  naik, Budi selalu menyebut karena ada kebutuhan uang masyarakat juga sedang tinggi.

Selanjutnya, Budi bilang faktor lainnya bisa jadi terkait investasi yang sedang membaik. Memang, di kuartal pertama kemarin, hasil investasi industri asuransi jiwa naik signifikan mencapai 347,9% yoy menjadi senilai Rp 10,81 triliun.

“Kita lihat angka investasinya bagus, sehingga oh ini jangan ditebus dulu kayaknya masih bisa naik, mungkin itu bisa mendorong perilaku pemegang polis, khususnya unitlink. Ini saatnya saya tidak mengembalikan polis saya, bahkan kalau perlu sedikit top up,” jelas Budi.

Adapun, tren penurunan baik untuk klaim surrender maupun partial withdrawal juga terjadi di BRI Life. Pada Mei 2022, BRI Life mencatat ada penurunan sekitar 40% dari bulan sebelumnya dengan nilai sekitar Rp 57,3 miliar dari 3.707 polis.

Direktur Utama BRI Life Iwan Pasil berpendapat tren tersebut dikarenakan kondisi perekonomian yang membaik, sekaligus juga pemahaman yang lebih baik dari pemegang polis. Mengingat, ia melihat pertambahan polis baru jauh di atas jumlah polis yang melakukan withdrawal dan surrender.

“Total yang melakukan partial withdrawal dan surrender tidak sampai 3% dari total polis baru,” ujarnya.

Baca Juga: BPA AJB Bumiputera Sudah Gelar Sidang Tahunan, Berikut Poin-poin Keputusannya

Meskipun demikian, Iwan melihat dengan kondisi perekonomian dan pasar modal ke depan, proses withdrawal atau surrender masih akan tinggi. Sehingga, ia menghimbau pemegang polis untuk terus menjaga polisnya sehingga dapat digunakan pada saat dibutuhkan. 

Sebaliknya, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan menyebut jumlah klaim surrender maupun partial withdrawal masih mengalami kenaikan. Sampai dengan Mei 2022 total nilai surrender dan partial withdrawal tercatat lebih dari Rp 514 miliar, meningkat 11,2% dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, ada lebih dari 22 ribu polis yang melakukan surrender dan partial withdrawal. Dari jumlah polis tersebut 48,3% nya merupakan produk unit link dan sisanya non unit link.

“Jika dibandingkan antara jumlah polis individu issued dengan polis surrender sampai dengan bulan Mei 2022, maka lebih banyak jumlah polis issued. Total jumlah polis surrender kurang lebih 41,8% dari jumlah polis issued,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi