KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi dan Pendidikan Mohamad Nasir, mengungkapkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia baru capai 34,58%. Angka tersebut tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yaitu hampir 50%, Singapura 78%. "Bahwa masalah Indonesia itu rakyat Indonesia yang ikut pendidikan tinggi baru 34,58% ini menyedihkan betul. Sementara negara tetangga kita Malaysia itu sudah dekat 50%, Singapura itu ada 78% kalau kita berbicara Korea Selatan itu udah 98% hampir seluruh rakyatnya usia 18-23 tahun itu sudah mengenyam pendidikan tinggi," jelas Nasir saat Webinar Kompas Talks with Universitas Terbuka (UT) dengan tema 'Menyusun Peta Jalan Pembelajaran Jarak Jauh', pada Rabu (2/9). Baca Juga: Konektivitas masih jadi kendala PJJ di perguruan tinggi
Jumlah siswa yang lanjut perguruan tinggi di Indonesia tertinggal jauh dari tetangga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi dan Pendidikan Mohamad Nasir, mengungkapkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia baru capai 34,58%. Angka tersebut tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yaitu hampir 50%, Singapura 78%. "Bahwa masalah Indonesia itu rakyat Indonesia yang ikut pendidikan tinggi baru 34,58% ini menyedihkan betul. Sementara negara tetangga kita Malaysia itu sudah dekat 50%, Singapura itu ada 78% kalau kita berbicara Korea Selatan itu udah 98% hampir seluruh rakyatnya usia 18-23 tahun itu sudah mengenyam pendidikan tinggi," jelas Nasir saat Webinar Kompas Talks with Universitas Terbuka (UT) dengan tema 'Menyusun Peta Jalan Pembelajaran Jarak Jauh', pada Rabu (2/9). Baca Juga: Konektivitas masih jadi kendala PJJ di perguruan tinggi