JAKARTA. Jumlah tertanggung asuransi jiwa pada semester pertama tahun ini menyusut 10,9% dibandingkan periode sama tahun lalu, menjadi 56,4 juta orang. Salah satu pemicunya adalah banyak nasabah pemilik polis tradisional yang berakhir masa kontraknya alias maturity. Ketua Bidang Aktuaria dan Riset Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Maryoso mengatakan penurunan ini masih wajar. Menurutnya, sepanjang penyebab penurunan karena faktor kontrak berakhir hal tersebut tidak masalah. "Beda kalau karena faktor penurunan tertanggung karena banyak nasabah meninggal," ungkapnya dalam pemaparan kinerja AAJI pada Jumat (28/9).Berdasarkan data AAJI per akhir Juni, polis yang berakhir masa kontraknya mencapai Rp 3,9 triliun, naik 55,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,6 triliun. AAJI optimis, jumlah tertanggung masih akan meningkat. Sebab, biasanya begitu tertanggung habis kontrak, agen asuransi akan langsung menawari asuransi lagi.
Jumlah tertanggung asuransi jiwa turun 11%
JAKARTA. Jumlah tertanggung asuransi jiwa pada semester pertama tahun ini menyusut 10,9% dibandingkan periode sama tahun lalu, menjadi 56,4 juta orang. Salah satu pemicunya adalah banyak nasabah pemilik polis tradisional yang berakhir masa kontraknya alias maturity. Ketua Bidang Aktuaria dan Riset Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Maryoso mengatakan penurunan ini masih wajar. Menurutnya, sepanjang penyebab penurunan karena faktor kontrak berakhir hal tersebut tidak masalah. "Beda kalau karena faktor penurunan tertanggung karena banyak nasabah meninggal," ungkapnya dalam pemaparan kinerja AAJI pada Jumat (28/9).Berdasarkan data AAJI per akhir Juni, polis yang berakhir masa kontraknya mencapai Rp 3,9 triliun, naik 55,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,6 triliun. AAJI optimis, jumlah tertanggung masih akan meningkat. Sebab, biasanya begitu tertanggung habis kontrak, agen asuransi akan langsung menawari asuransi lagi.