Jumlah tes corona di Indonesia kalah dari Filipina, ini yang dikejar Satgas Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menggenjot tes virus corona (Covid-19) di Indonesia. Pasalnya hingga saat ini jumlah tes di Indonesia untuk mendeteksi kasus positif Covid-19 masih minim. Bahkan terakhir Filipina telah melampaui jumlah tes di Indonesia.

"Filipina sudah berhasil melampaui Indonesia, selamat untuk Filipina. Dan Indonesia tentunya tak akan kalah dalam meningkatkan itu," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers, Selasa (11/8).

Baca Juga: Fitch Rating prediksi aktivitas ekonomi Indonesia tahun ini bisa terkontraksi 2%


Pemeriksaan di Indonesia sendiri saat ini masih paling tinggi di DKI Jakarta. Wiku bilang kemampuan yang berbeda di setiap daerah membuat perbedaan hasil tes untuk Covid-19.

DKI Jakarta dinilai memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup untuk melakukan pencarian kasus. Sehingga DKI Jakarta mampu memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam ketentuan rasio tes Covid-19. "Hal ini juga sedang dilakukan oleh berbagai daerah di Indonesia," terang Wiku.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Selasa (11/8) terdapat 1,75 juta spesimen yang diperiksa dari 998.406 orang. Dari pemeriksaan tersebut rasio kasus positif di Indonesia mencapai 12,9%.

Hingga saat ini terdapat total 128.776 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Dari angka tersebut sebanyak 83.710 orang sembuh dan 5.824 orang meninggal dunia.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (11/9): 128.776 kasus, 83.710 sembuh, 5.824 meninggal

Satgas Penanganan Covid-19 saat ini mengungkapkan tengah fokus dalam penanganan pasien yang menunjukkan gejala sehingga mendapatkan penanganan. Namun, peningkatan tes Covid-19 akan juga mencari kasus tanpa gejala atau asimptomatik.

"Saat yang bersamaan, pemerintah juga melakukan peningkatan testing. Sehingga kasus yang asimptomatik atau tanpa gejala bisa terindetifikasi untuk bisa dilakukan isolasi mandiri," jelas Wiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi