Jumlah titik api pemicu kebakaran hutan menurun



JAKARTA. Pemerintah mengaku telah berhasil menurunkan jumlah titik api yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan di berbagai tempat. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan, sejumlah cara telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi jumlah kebakaran hutan dan bencana asap.

Hasilnya, sepanjang Januari-Maret 2015 jumlah titik api berkurang drastis dibandingkan periode sebelumnya pada tahun 2014. Adapun beberapa daerah yang biasanya berpotensi terjadi kebakaran hutan adalah, Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Rata-rata, penurunan jumlah titik api dari seluruh daerah itu mencapai 3.901,6 titik api. Daerah yang mengalami penurunan jumlah titik api terbanyak Riau. Dari 4.400 titik api di 2014, menjadi 370 titik api di 2015. Itu artinya ada pengurangan sebanyak 4.030 titik api.


Adapun jumlah titik api paling sedikit di 2015 adalah Sumsel yang hanya 52 titik api. Sejatinya di 2014, titik api di Sumsel terbilang cukup banyak yakni mencapai 3.794 titik api. Namun jumlah tersebut berhasil diturunkan sebanyak 3.742 titik. 

Siti menjelaskan, titik api sangat krusial karena kebakaran hutan menyebabkan bencana asap. "Rencana aksi mengedepankan pencegahan," ujar Siti, Rabu (11/3) di Istana Negara, Jakarta.

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya, membuat sekat kanal di area lahan gambut. Selain itu pemerintah memodifikasi cuaca dan melakukan patroli dan meningkatkan partisipasi dunia usaha.

Berikut data jumlah titik api sepanjang bulan Januari-Maret tahun 2014 dan tahun 2015.

Provinsi

2014

2015

Pengurangan

Riau

4.400

370

4030

Jambi

1.244

113

1131

Sumatera Selatan

3.794

52

3742

Kalimantan Barat

5.381

122

5259

Kalimantan Tengah

5.434

88

5346

    RATA-RATA

3901,6

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan