Jumlah uang kartal yang beredar menurun, pedagang keluhkan pengunjung berkurang



KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Kondisi uang kartal di luar bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan. Sebagai komponen dari uang, Bank Indonesia (BI) mencatat hingga Oktober 2019, uang kartal yang beredar di masyarakat adalah sebesar Rp 611,0 triliun.

Pertumbuhan uang kartal tersebut adalah sebesar 5,1% yoy atau lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar 11,7% yoy. Meski begitu, bila dibandingkan dengan bulan September 2019 yang tumbuh 4,0% yoy, terjadi peningkatan peredaran uang kartal.

Baca Juga: BI: Peredaran uang kartal dipengaruhi kebutuhan transaksi

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, penurunan jumlah uang kartal yang beredar disebabkan oleh semakin berkurangnya pembayaran dari program pemerintah seperti penyaluran bantuan sosial (bansos).

Selain itu, ini juga berkaitan dengan pola musiman, yaitu sudah berakhirnya musim pemilihan umum (pemilu) sehingga belanja politik pun sudah tidak ada. "Ini yang menyebabkan uang beredar juga semakin berkurang dan berkurangnya transaksi masyarakat," ujarnya, Minggu (22/12).

Sementara itu, Kontan.co.id pun melakukan reportase ke Pasar Kelapa Dua Tangerang. Kondisi penurunan transaksi masyarakat tersebut juga dibenarkan oleh salah satu penjual sembilan bahan pokok (sembako) Iren.

Baca Juga: BI menyiapkan uang tunai Rp 105 triliun jelang liburan Natal dan akhir tahun

Wanita tersebut mengungkapkan bahwa hasil penjualan pada bulan-bulan ini pun mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, tokonya masih bisa menghasilkan hingga lebih dari Rp 4 juta per hari. Meski saat ini lesu, tokonya masih bisa mengantongi penghasilan lebih dari Rp 3 juta per harinya.

Editor: Yudho Winarto