Juni 2020, MIND ID rampungkan pembelian final 20% saham INCO



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penandatanganan perjanjian-perjanjian definitif untuk proses divestasi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO, anggota indeks Kompas100 ini, ) tak sesuai jadwal. Semula, perjanjian-perjanjian definitif yang meliputi Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) ini dijadwalkan rampung pada 20 Desember 2019. Namun, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Desember 2019, INCO mengumumkan bahwa tenggat waktu penandatanganan perjanjian-perjanjian definitif terkait kewajiban divestasi itu mundur hingga akhir triwulan pertama 2020.

Baca Juga: Rencana Bisnis Mind Id Tahun Depan; Divestasi Vale Hingga Fokus Hilirisasi Hal tersebut berdasarkan persetujuan dari para pemegang saham INCO, yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM), bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). "Kecuali untuk perpanjangan diubah sesuai dengan ketentuan perjanjian ini, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ada pada Perjanjian Pendahuluan akan tetap berlaku penuh," sebut laporan tersebut. Sebelumnya, Perjanjian Pendahuluan tersebut sudah ditandatangani pada 11 Oktober 2019. Dengan perjanjian tersebut, Inalum atau yang sekarang disebut Mining Industry Indonesia (MIND ID) akan mengambil alih 20% saham INCO yang akan didivestasi. Head of Investor Relations & Treasury INCO Adi Susatio mengkonfirmasi bahwa CSPA awalnya ditargetkan bisa selesai dan ditandatangani pada 20 Desember 2019. Namun, tenggat waktu penandatanganan itu harus diperpanjang lantaran masih ada pembahasan yang belum selesai. "Dijadwal ulang karena waktunya yang kurang dari tiga bulan (setelah penandatanganan Perjanjian Pendahuluan) tidak cukup untuk selesaikan semua bahasan perjanjian," kata Adi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/1/2019). Adi menjelaskan, CSPA tersebut terdiri dari sejumlah poin kesepakatan. Antara lain untuk menentukan bagaimana transaksi jual-beli saham divestasi itu akan dilakukan, serta menyangkut kepastian harga dan waktu transaksi untuk merampungkan proses divestasi tersebut. "Ada beberapahal lain juga," ungkap Adi, tanpa memberikan detail poin CSPA yang dimaksud. Kendati begitu, Adi memastikan bahwa transaksi divestasi 20% saham INCO kepada MIND ID masih sesuai jadwal. "Sedangkan untuk transaksinya sendiri saat ini masih dijadwalkan di bulan Juni 2020," imbuh Adi. Sementara itu, Direktur Layanan Strategis MIND ID Ogi Prastomiyono mengatakan, perpanjangan tenggat waktu CSPA ini terjadi lantaran pihaknya masih melakukan negosiasi dengan induk usaha INCO. Sayangnya, Ogi masih enggan membeberkan poin apa saja yang masih didiskusikan sehingga membuat jadwal penandatanganan itu menjadi molor dari target. Ogi hanya menyebut, yang tengah dinegosiasikan bukan hanya CSPA, melainkan juga ada sejumlah perjanjian lainnya. "Masih dinegosiasikan dengan induk Vale Brazil, sebagai controlling share holders Vale Indonesia. Yang dinegosiasikan CSPA dan agreements yang lain juga, poin-poinnya masih dibicarakan, belum bisa di-disclose," ungkapnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/1). Ogi menjelaskan, selain CSPA, perjanjian-perjanjian definitif itu juga meliputi Shareholder Agreement dan Offtaker Agreement. Ketiganya, kata Ogi, akan ditandatangani secara bersamaan. "Targetnya Q1 2020," sambung Ogi. Ketiga perjanjian itu merupakan perjanjian akhir sebelum menutup transaksi 20% divestasi saham INCO. Ogi pun memastikan, transaksi divestasi ini akan rampung paling lambat pada Juni tahun ini.

Baca Juga: Siapkan capex Rp 20 triliun lebih, ini agenda bisnis MIND ID tahun depan "Setelah itu (CSPA), Shareholder Agreement dan Offtaker Agreement tidak ada lagi (perjanjian lain). Langsung transaksi sesuai jadwal, paling lambat Juni 2020," terangnya. Kepada KONTAN, Ogi sebelumnya mengatakan bahwa untuk mencaplok 20% saham INCO, MIND ID telah menyiapkan dana sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun. Dana itu sudah dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020. Pendanaan tersebut, kata Ogi, berasal dari pinjaman sindikasi perbankan. Ia bilang, MIND ID sudah mendapatkan komitmen pinjaman dari bank BUMN dan bank asing. Yakni Bank Mandiri, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Menurut Ogi, nilai atau valuasi 20% saham INCO akan di bawah US$ 500 juta. "Commitment-nya sudah ada, total fasilitas US$ 500 juta. Harga 20% saham Vale tidak persis segitu," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini