JAKARTA. Minimnya produksi membuat harga bawang merah naik pesat sejak awal tahun. Pada perdagangan di bulan Juni 2010, harga umbi lapis itu menyentuh level tertingginya sejak Januari 2010. Harga rata-rata bawang merah yang dihimpun secara nasional oleh Kementerian Perdagangan tersebut sampai dengan hari Kamis (10/6) sudah menyentuh level Rp 15.345 per kg. Itu meruapakan harga tertinggi sepanjang tahun ini, bahkan lebih tinggi dari posisi puncaknya di tahun lalu.Harga tertinggi pada 2009 lalu terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar Rp 14.748 per kg. Sementara harga rata-rata nya di bulan Juni 2010 mencapai Rp 14.595 per kg, atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga bulan Juni pada umumnya yang masih berada dikisaran Rp. 14.098 per kg.Kenaikan harga ini bisa di bilang di luar kelazimannya, pasalnya, mahalnya harga bawang merah biasanya terjadi hanya saat mendekati bulan puasa. Sementara bulan-bulannya sebelumnya harga relatif stabil.Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI) Akat harga bawang merah saat ini memang sedang tinggi. Pasalnya sejumlah sentra bawang, seperti di Jawa Timur masih diguyur hujan.Beberapa sentra bawang merah di Jawa Timur antara lain terdapat di Brebes, Nganjuk, dan Probolinggo. Di Jawa Timur sendiri harga bawang merah di tingkat petani mencapai Rp 8.000-Rp 10.000 per kg. Naik lebih dari 100% dari awal tahun yang hanya berkisar Rp 3.000-Rp 3.500 per kg. Sementara bulan lalu harga masih Rp 6.000-Rp 7.000 per kg.Di musim hujan hama tanaman yang menyerang lebih banyak sehingga bawang lebih cepat busuk dan petani pun terpaksa memanen lebih awal. Itu lah yang membuat bawang merah cukup langka di pasaran."Di sini (Jawa Timur) masih hujan, produktivitas di waktu hujan itu sedikit, kalau normalnya bisa 20-22 ton per hektar, sekarang hanya 14 ton bahkan ada yang hanya 8 ton per hektar," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu. Untuk menghindari penurunan produksi yang signifikan, biaya produksi yang dikeluarkan petani juga bertambah. Mereka harus menyediakan dana lebih untuk pestisida guna meminimalisir hama.Disamping itu, hujan juga menyebabkan aktivitas pasca panen terganggu. Petani musti menjemur bawang merahnya sebelum menjual, proses penjemuran itu memakan waktu sekitar 7-10 hari. Di musim hujan, penjemuran tidak maksimal dan kualtasnya pun berkurang.Tetapi, berhubung permintaan terus ada, akhirnya bawang pun dijual dengan harga yang relatif tinggi. Sebenarnya, harga bawang yang melonjak itu juga didorong adanya pemusnahan bawang merah impor ilegal sekitar 356 ton yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Merak. Kalau tidak ketahuan, mungkin harga bawang merah tidak sefantastis seperti yang terjadi saat ini.Akat memperkirakan, jika hujan terus turun hingga musim panen raya tiba yaitu di bulan Agustus, bukannya tidak mungkin harga bawang akan berada di atas normalnya yaitu Rp 6.000-Rp 7.000 per kg. BIaya produksi bawang merah per kg nya sekitar Rp 5.000."Jika produksi berkurang menjadi setengahnya, harga Rp 8.000-Rp 9.000 per kg sudah menutupi," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Juni, Harga Bawang Merah Tertinggi Sepanjang Tahun
JAKARTA. Minimnya produksi membuat harga bawang merah naik pesat sejak awal tahun. Pada perdagangan di bulan Juni 2010, harga umbi lapis itu menyentuh level tertingginya sejak Januari 2010. Harga rata-rata bawang merah yang dihimpun secara nasional oleh Kementerian Perdagangan tersebut sampai dengan hari Kamis (10/6) sudah menyentuh level Rp 15.345 per kg. Itu meruapakan harga tertinggi sepanjang tahun ini, bahkan lebih tinggi dari posisi puncaknya di tahun lalu.Harga tertinggi pada 2009 lalu terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar Rp 14.748 per kg. Sementara harga rata-rata nya di bulan Juni 2010 mencapai Rp 14.595 per kg, atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga bulan Juni pada umumnya yang masih berada dikisaran Rp. 14.098 per kg.Kenaikan harga ini bisa di bilang di luar kelazimannya, pasalnya, mahalnya harga bawang merah biasanya terjadi hanya saat mendekati bulan puasa. Sementara bulan-bulannya sebelumnya harga relatif stabil.Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI) Akat harga bawang merah saat ini memang sedang tinggi. Pasalnya sejumlah sentra bawang, seperti di Jawa Timur masih diguyur hujan.Beberapa sentra bawang merah di Jawa Timur antara lain terdapat di Brebes, Nganjuk, dan Probolinggo. Di Jawa Timur sendiri harga bawang merah di tingkat petani mencapai Rp 8.000-Rp 10.000 per kg. Naik lebih dari 100% dari awal tahun yang hanya berkisar Rp 3.000-Rp 3.500 per kg. Sementara bulan lalu harga masih Rp 6.000-Rp 7.000 per kg.Di musim hujan hama tanaman yang menyerang lebih banyak sehingga bawang lebih cepat busuk dan petani pun terpaksa memanen lebih awal. Itu lah yang membuat bawang merah cukup langka di pasaran."Di sini (Jawa Timur) masih hujan, produktivitas di waktu hujan itu sedikit, kalau normalnya bisa 20-22 ton per hektar, sekarang hanya 14 ton bahkan ada yang hanya 8 ton per hektar," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu. Untuk menghindari penurunan produksi yang signifikan, biaya produksi yang dikeluarkan petani juga bertambah. Mereka harus menyediakan dana lebih untuk pestisida guna meminimalisir hama.Disamping itu, hujan juga menyebabkan aktivitas pasca panen terganggu. Petani musti menjemur bawang merahnya sebelum menjual, proses penjemuran itu memakan waktu sekitar 7-10 hari. Di musim hujan, penjemuran tidak maksimal dan kualtasnya pun berkurang.Tetapi, berhubung permintaan terus ada, akhirnya bawang pun dijual dengan harga yang relatif tinggi. Sebenarnya, harga bawang yang melonjak itu juga didorong adanya pemusnahan bawang merah impor ilegal sekitar 356 ton yang masuk melalui pelabuhan Tanjung Merak. Kalau tidak ketahuan, mungkin harga bawang merah tidak sefantastis seperti yang terjadi saat ini.Akat memperkirakan, jika hujan terus turun hingga musim panen raya tiba yaitu di bulan Agustus, bukannya tidak mungkin harga bawang akan berada di atas normalnya yaitu Rp 6.000-Rp 7.000 per kg. BIaya produksi bawang merah per kg nya sekitar Rp 5.000."Jika produksi berkurang menjadi setengahnya, harga Rp 8.000-Rp 9.000 per kg sudah menutupi," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News