KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, dari Juni hingga Agustus 2018, suku bunga deposito sudah naik antara 8 basis poin (bps) hingga 46 bps. Kenaikan ini utamanya terjadi pada bunga deposito tenor pendek.

Dalam data uang beredar BI bulan Agustus 2018, tercatat hanya pada tenor deposito 12 bulan yang suku bunganya masih turun 8 bps dalam tiga bulan terakhir.

Sedangkan untuk bunga deposito 24 bulan sudah naik 8 bps. Kemudian pada tenor 6 bulan, naik 25 bps, tenor 3 bulan naik 29 bps dan tenor 1 bulan naik 46 bps.

Kenaikan tren bunga deposito ini juga dikonfirmasi oleh riset CGS-CIMB. Jovent Giovanny dan Timothy Handerson dalam risetnya mengatakan, bank besar lebih agresif dalam menaikkan bunga deposito.

“Ini karena pertumbuhan kredit yang lebih tinggi pada bank besar dan memang di bank besar dana tumbuh tumbuh agak melambat,” Jovent Giovanny dan Timothy Handerson dalam risetnya baru baru ini.

Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga mengakui, dalam jangka panjang suku bunga deposito akan naik. Hal ini akan berpengaruh ke biaya dana perbankan.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang dengan adanya kenaikan bunga acuan BI maka bunga deposito pasti akan ada penyesuaian.

“Jika suku bunga acuan 7DRR rate BI dari awal 2018 sudah naik 125 bps maka kemungkinan sampai akhir tahun deposito masih akan naik,” kata Haryono kepada Kontan.co.id, Jumat (28/9).

Jan Hendra, Sekretaris Perusahan BCA mengatakan, pihaknya akan mengimbangi kenaikan bunga acuan dengan menaikkan bunga deposito.

“Hal ini untuk untuk mempertahankan kinerja dana pihak ketiga,” kata Jan.

Sebagai informasi sejak awal tahun 2018 sampai September 2018 suku bunga deposito BCA sudah naik 125 bps dari 4,0% menjadi sebesar 5,25% untuk tenor 1 bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti