JAKARTA. Commonwealth Bank Indonesia mengalami peningkatan besaran loan deposit ratio (LDR) yang cukup signifikan. Namun Commonwealth Bank Indonesia membantah bahwa sedang mengalami likuiditas ketat.Menurut Liliawati Gunawan, Executive Vice President serta Chief of Global Markets, Commonwealth Bank Indonesia, anak perusahaan Commonwealth Bank asal Australia ini mengelola likuiditas secara prudent dengan menggunakan pendekatan pengukuran internal yang konservatif. “Karena pendanaan bank tidak hanya bersumber dari DPK tetapi juga didukung oleh penerbitan MTN, NCD (yang tidak termasuk dalam perhitungan rasio LDR), dengan demikian rasio LDR bukan merupakan satu-satunya yang digunakan untuk mengukur likuiditas,” kata Liliawati pada KONTAN, belum lama ini.Liliawati menegaskan LDR Commonwealth Bank Indonesia pada bulan Juni 2014 memang sudah mencapai 102,1%. Namun tingkat LDR tersebut sebetulnya menunjukkan penurunan dibandingkan bulan Juni 2013 yang mencapai 106,8%. Keberhasilan ini disebabkan pertumbuhan kredit Bank Commonwealth berhasil ditekan lebih rendah dari pertumbuhan DPK. Pada posisi bulan Juni 2014, pertumbuhan kredit secara YoY mencapai 25,1%, jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK yang mencapai 30,9%. “Kami mengoptimalkan fungsi manajemen likuiditas untuk mengatur pertumbuhan DPK sesuai yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan kredit,” pungkas Liliawati.Sebagaimana diketahui, kelompok Bank Campuran menghadapi tren kenaikan LDR yang makin meroket. Diduga problem likuiditas ketat juga membayangi kelompok bank yang dimiliki bersama oleh WNI atau bank berbadan hukum di Indonesia dengan Bank Asing tersebut.. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2014, tingkat LDR Bank Campuran mencapai 127,58%. Naik dibanding April 2013 sebesar 115,10%.Meningkatnya LDR Bank Campuran nampaknya dipengaruhi tingkat pertumbuhan kredit Bank Campuran yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan dana pihak ketiganya (DPK). Total kredit Bank Campuran naik dari Rp 163,89 triliun di April 2013 menjadi Rp 201,80 triliun di April 2014 atau tumbuh 23,13%. Sementara total DPK Bank Campuran naik dari Rp 142,39 triliun di April 2013 menjadi Rp 158,18 triliun di April 2014 atau tumbuh 11,08%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Juni, LDR Commonwealth Bank Indonesia tembus 102%
JAKARTA. Commonwealth Bank Indonesia mengalami peningkatan besaran loan deposit ratio (LDR) yang cukup signifikan. Namun Commonwealth Bank Indonesia membantah bahwa sedang mengalami likuiditas ketat.Menurut Liliawati Gunawan, Executive Vice President serta Chief of Global Markets, Commonwealth Bank Indonesia, anak perusahaan Commonwealth Bank asal Australia ini mengelola likuiditas secara prudent dengan menggunakan pendekatan pengukuran internal yang konservatif. “Karena pendanaan bank tidak hanya bersumber dari DPK tetapi juga didukung oleh penerbitan MTN, NCD (yang tidak termasuk dalam perhitungan rasio LDR), dengan demikian rasio LDR bukan merupakan satu-satunya yang digunakan untuk mengukur likuiditas,” kata Liliawati pada KONTAN, belum lama ini.Liliawati menegaskan LDR Commonwealth Bank Indonesia pada bulan Juni 2014 memang sudah mencapai 102,1%. Namun tingkat LDR tersebut sebetulnya menunjukkan penurunan dibandingkan bulan Juni 2013 yang mencapai 106,8%. Keberhasilan ini disebabkan pertumbuhan kredit Bank Commonwealth berhasil ditekan lebih rendah dari pertumbuhan DPK. Pada posisi bulan Juni 2014, pertumbuhan kredit secara YoY mencapai 25,1%, jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK yang mencapai 30,9%. “Kami mengoptimalkan fungsi manajemen likuiditas untuk mengatur pertumbuhan DPK sesuai yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan kredit,” pungkas Liliawati.Sebagaimana diketahui, kelompok Bank Campuran menghadapi tren kenaikan LDR yang makin meroket. Diduga problem likuiditas ketat juga membayangi kelompok bank yang dimiliki bersama oleh WNI atau bank berbadan hukum di Indonesia dengan Bank Asing tersebut.. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2014, tingkat LDR Bank Campuran mencapai 127,58%. Naik dibanding April 2013 sebesar 115,10%.Meningkatnya LDR Bank Campuran nampaknya dipengaruhi tingkat pertumbuhan kredit Bank Campuran yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan dana pihak ketiganya (DPK). Total kredit Bank Campuran naik dari Rp 163,89 triliun di April 2013 menjadi Rp 201,80 triliun di April 2014 atau tumbuh 23,13%. Sementara total DPK Bank Campuran naik dari Rp 142,39 triliun di April 2013 menjadi Rp 158,18 triliun di April 2014 atau tumbuh 11,08%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News