Juni, produksi jagung nasional capai 10,7 juta ton



JAKARTA. Hujan berkepanjangan justru berdampak positif untuk produksi jagung. Kementerian Pertanian mencatat, pada paruh tahun ini, produksi jagung nasional sudah mencapai 53,96% dari target produksi tahun ini.

Merujuk kepada data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian (Kemtan), produksi jagung sampai Juni mencapai 10,70 juta ton. Target produksi jagung nasional hingga akhir tahun 19,83 juta ton.

Wilayah yang menjadi andalan produksi jagung semester I ini adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung. Produksi jagung di Jawa Timur sampai Juni sekitar 3,41 juta ton. Lalu, produksi jagung Jawa Tengah mencapai 1,92 juta ton. Di Lampung, produksi jagung selama Januari-Juni tahun ini mencapai 1,01 juta ton.


Sementara itu kebutuhan jagung tahun ini mencapai 17,3 juta ton. Sekitar 10,31 juta ton untuk kebutuhan pabrik pakan. Lalu 6,44 juta ton untuk kebutuhan industri makanan. Sisanya adalah untuk kebutuhan benih dan konsumsi lokal.

"Berdasarkan angka sasaran produksi jagung tahun 2013 dan metode perhitungan yang ada maka tahun ini surplus jagung," kata Udhoro Kasih Anggoro, Dirjen Tanaman Pangan, Kemtan akhir pekan lalu. Jika target ini tercapai, produksi jagung akan naik dibandingkan tahun lalu. Udhoro bilang realisasi produksi jagung tahun lalu mencapai 18,9 juta ton.

Ramalan Badan Pusat Statistik (BPS) justru menyatakan produksi jagung akan turun. Suryamin, Kepala BPS menuturkan, produksi jagung berdasarkan angka ramalan (Aram) I diperkirakan mencapai 18,84 ton pipilan kering. Menurut Suryamin, angka produksi ini turun dibandingkan tahun lalu.

Agaknya data BPS berbeda dengan Kemtan. Menurut BPS, realisasi produksi jagung pada 2012 sebanyak 19,3 juta ton. "Penurunan produksi terjadi karena penurunan luas panen dan penurunan produktivitas," kata Suryamin.

Tahun lalu, lahan tanam jagung luasnya mencapai 4,01 juta hektare (ha) dengan produktivitas tanaman 47,50 kuintal per ha. Tahun ini, seharusnya lahan tanam jagung seluas 4,4 juta ha dengan angka produktivitas mencapai 49,11 kwintal per ha.

Sebelumnya, Desianto Budi Utomo, Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GMPT) mengatakan harga jagung lokal naik. Saat ini harga jagung berkisar di level Rp 3.400 per kilogram (kg). Tahun lalu, harga jagung Rp 3.200 per kg. "Kenaikan harga berarti tidak ada barang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie