JAKARTA. Produksi mobil Toyota di Indonesia dipastikan akan pulih 100% Juni mendatang. Sebab, induk Toyota yang berbasis di Jepang sudah memastikan suplai komponen untuk Indonesia akan berjalan normal. Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jhonny Darmawan mengatakan pasca tsunami Jepang, sebenarnya produksi mobil Toyota secara global rata-rata baru bisa pulih 70% pada bulan Juni nanti. "Indonesia dan Thailand siap 100% karena masalah komponen sudah terselesaikan," kata Jhonny, dalam jumpa pers, Rabu (11/5). Beberapa pasokan komponen Toyota sedikit terhambat, di antaranya microchip, komponen karet dan komponen pembentuk cat. Untuk microchip misalnya, ada dua opsi yang kemungkinan diambil yaitu dengan melakukan relokasi atau mendapat pasokan dari Hitachi. Sejak gempa dan tsunami Jepang, produksi TMMIN memang cukup terganggu karena beberapa perusahaan yang memasok komponen di Jepang tidak bisa berproduksi. Akibatnya, produksi mobil yang sebelumnya beroperasi selama 5 hari seminggu hanya 3 hari seminggu dengan shift kerja per hari. Sedangkan waktu yang tersisa dimanfaatkan untuk program peningkatan kompetensi karyawan. Akibatnya produksi mobil mereka juga mengalami penurunan. Sebagai perbandingan, pada Januari Toyota berhasil memproduksi mobil sebanyak 11.820 unit, Februari 9.480 unit, Maret 11.377 unit dan April menjadi langsung anjlok menjadi 7.184 unit. Irwan Priyanto, Kepala Divisi Hubungan Eksternal PT TMMIN mengatakan awal bulan Juni nanti pekerja sudah kembali ke 5 hari kerja dalam seminggu dengan dua kali shift kerja per hari. Selanjutnya pada akhir Juni, jam kerja akan mulai ditambah untuk menggenjot produksi. "Produksi per harinya akan ditingkatkan sekitar 20% menjadi 510 unit per hari," kata Irwan. Defisit produksi itu juga mempengaruhi jumlah kendaraan yang terjual. Rinciannya, Januari mencapai 26.356 unit, Februari 25.591 unit, Maret 32.979 lalu pada April terpangkas menjadi 21.747.
Juni, produksi Toyota di Indonesia pulih 100%
JAKARTA. Produksi mobil Toyota di Indonesia dipastikan akan pulih 100% Juni mendatang. Sebab, induk Toyota yang berbasis di Jepang sudah memastikan suplai komponen untuk Indonesia akan berjalan normal. Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jhonny Darmawan mengatakan pasca tsunami Jepang, sebenarnya produksi mobil Toyota secara global rata-rata baru bisa pulih 70% pada bulan Juni nanti. "Indonesia dan Thailand siap 100% karena masalah komponen sudah terselesaikan," kata Jhonny, dalam jumpa pers, Rabu (11/5). Beberapa pasokan komponen Toyota sedikit terhambat, di antaranya microchip, komponen karet dan komponen pembentuk cat. Untuk microchip misalnya, ada dua opsi yang kemungkinan diambil yaitu dengan melakukan relokasi atau mendapat pasokan dari Hitachi. Sejak gempa dan tsunami Jepang, produksi TMMIN memang cukup terganggu karena beberapa perusahaan yang memasok komponen di Jepang tidak bisa berproduksi. Akibatnya, produksi mobil yang sebelumnya beroperasi selama 5 hari seminggu hanya 3 hari seminggu dengan shift kerja per hari. Sedangkan waktu yang tersisa dimanfaatkan untuk program peningkatan kompetensi karyawan. Akibatnya produksi mobil mereka juga mengalami penurunan. Sebagai perbandingan, pada Januari Toyota berhasil memproduksi mobil sebanyak 11.820 unit, Februari 9.480 unit, Maret 11.377 unit dan April menjadi langsung anjlok menjadi 7.184 unit. Irwan Priyanto, Kepala Divisi Hubungan Eksternal PT TMMIN mengatakan awal bulan Juni nanti pekerja sudah kembali ke 5 hari kerja dalam seminggu dengan dua kali shift kerja per hari. Selanjutnya pada akhir Juni, jam kerja akan mulai ditambah untuk menggenjot produksi. "Produksi per harinya akan ditingkatkan sekitar 20% menjadi 510 unit per hari," kata Irwan. Defisit produksi itu juga mempengaruhi jumlah kendaraan yang terjual. Rinciannya, Januari mencapai 26.356 unit, Februari 25.591 unit, Maret 32.979 lalu pada April terpangkas menjadi 21.747.