Juniver Girsang Beberkan Alasan Surya Darmadi Tak Kunjung Penuhi Kejagung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuasa Hukum Tersangka Korupsi Surya Darmadi Juniver Girsang mengungkapkan alasan kenapa klienya tak kunjung penuhi panggilan Kejakasaan Agung (Kejagung) untuk melakukan pemeriksaan.

Juniver menjelaskan, Surya Darmadi tinggal di Luar Negeri dan tidak mengetahui jika telah dipanggil oleh Kejagung.

"Setelah tahu ada panggilan dia (Surya Darmadi) menghubungi kami dan saya katakan pada dia untuk membela diri dia harus hadir ke Kejagung," terang Girsang di Kejagung, Senin (15/8).


Untuk diketahui, Surya Darmadi akhirnya penuhi panggilan Kejagung untuk melalukan pemeriksaan atas dugaan korupsi penyerobotan lahan senilai Rp 78 triliun.

Juniver mengatakan bahwa klienya akan mengikuti proses hukum secara koorperatif.

"Jadi, info soal kabur tidak benar. Terbukti setelah dipanggil dan menerima panggilan dia berkoordinas dengan kami. Kemudian kami imbau kepada beliau untuk hadir membela dirinya," jelas Girsang.

Baca Juga: Diperiksa Kejagung, Tersangka Korupsi Surya Darmadi Ditahan 20 Hari

Sebagai informasi, Kejagung pada 1 Agustus 2022 menetapkan Surya Darmadi sebagai tersangka atas dugaan penyerobotan lahan kelapa sawit dengan luas 37.095 hektare di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Lahan tersebut digarap tanpa izin oleh Grup Duta Palma, perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Apeng, sepanjang 2003-2022. Surya Darmadi diketahui sudah tiga kali tak mengacuhkan panggilan Kejaksaan Agung usai penetapan dirinya sebagai tersangka.

Surya Darmadi juga dijerat pasal tindak pidana korupsi maupun tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 78 triliun.

Surya Darmadi juga sebelumnya telah ditetapkan tersangka kasus korupsi revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau kepada Kementerian Kehutanan Tahun 2014 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hasil penyidikan menyebut Surya Darmadi menyuap mantan Gubernur Riau, Annas Maamun, sebesar Rp 3 miliar melalui Gulat Medali Emas Manurung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto