KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melorotnya nilai tukar rupiah sepanjang paruh pertama tahun ini tak membuat kinerja PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) terseret. Buktinya, tingkat penjualan emiten ritel perkakas rumah tangga ini hingga akhir Juni lalu masih solid. Sepanjang semester-I 2018, penjualan ACES mencapai Rp 3,3 triliun, atau naik 20,4% dari periode yang sama di tahun lalu. Begitu juga dengan pertumbuhan rata-rata penjualan per toko atau
same store sales growth (SSSG), yang tumbuh 13,4%. Dalam risetnya pada 17 Juli, analis Indopremier Sekuritas Elbert Setiadharma merinci, sepanjang Juni saja, ACES membukukan penjualan sebesar Rp 663 miliar, atau melesat 21,4% ketimbang Juni 2017. Sementara, SSSG ikut terkerek 14,2% yoy.
"Toko yang berada di luar Pulau Jawa memberi kontribusi SSSG yang lebih kuat, sekitar 18,1%, seiring dengan kembali pulihnya harga komoditas saat ini," terang Elbert. Hal ini memacu penjualan dan SSSG ACES, sehingga tetap konsisten pada angka
double digit hingga pertengahan tahun ini. Analis NH Korindo Sekuritas Michael Tjahjadi menambahkan, sejauh ini pelemahan rupiah belum memberi dampak besar terhadap penjualan maupun kinerja ACES secara keseluruhan. Menurut dia, jumlah hari persediaan (
inventory days) ACES juga mencerminkan pesatnya penjualan emiten ini. "Kinerja penjualan ACES juga masih ditopang ekspansi pembukaan gerai baru serta promosi-promosi yang digencarkan seperti ‘ACES Boom Sale’," tambah dia, Rabu (18/7) Ekspansi pembukaan gerai juga mulai berdampak pada kinerja perusahaan ritel ini. Sepanjang tahun ini, ACES telah membuka 10 gerai baru. Jumlah ini, menurut Elbert, telah mencapai lebih dari separuh target ekspansi ACES, yaitu sekitar 15 gerai baru hingga akhir 2018. Adapun, saat ini perusahaan ini memiliki total 157 gerai, termasuk gerai Ace Express. Manfaatkan hedging Potensi pelemahan nilai tukar rupiah memang masih terbuka hingga akhir tahun. Namun, Michael yakin kinerja ACES akan tetap terjaga. Memang, sebagian besar produk ACES merupakan barang impor. "Pelemahan rupiah lebih akan berdampak pada kinerja laba dan kinerja margin," kata Michael. Kendati demikian, Michael menilai ACES dapat menggunakan fasilitas
hedging untuk meminimalisasi dampak kerugian tersebut. Jika melihat kinerja ACES pada tahun 2015, di mana rupiah terdepresiasi lebih dalam, penurunan
gross margin tidak terlalu dalam. Begitu pun di tahun ini. Michael memperkirakan penurunan
gross margin ACES belum akan sampai 1%. Berdasarkan faktor tersebut, Elbert merekomendasikan beli ACES dengan target harga Rp 1.540 per saham.
Hitungan dia, ACES berpotensi mencetak pendapatan sebesar Rp 6,87 triliun. Sedang laba bersih bisa mencapai Rp 936 miliar di akhir tahun. Senada, Michael juga memberi rekomendasi beli saham ACES dengan target harga Rp 1.425. Tapi, ia menyarankan agar investor menunggu hingga harga terkoreksi dulu, lantaran saat ini valuasi ACES berada di atas rata-rata. Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman juga merekomendasikan beli saham ACES. Ia memasang target harga untuk saham ini sebesar Rp 1.550 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia