Jurus Bank Jatim jaga permodalan tahun depan



JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) pada tahun depan belum mempunyai rencana untuk melakukan penambahan modal selain rencana buyback yang dilakukan.

Ferdian Satyagraha, Sekretaris Perusahaan Bank Jatim mengatakan pada tahun depan penambahan modal dari proses pembelian saham kembali (buyback) saham di pasar reguler diperkirakan sebesar Rp 1,2 miliar.

“Tahun depan bank akan melakukan penambahan modal dari buyack sesuai POJK no 45 terkait insentif jangka panjang,” ujar Ferdian kepada KONTAN, Selasa (27/12).


Untuk menjaga permodalan tahun depan bank berkode BJTM ini akan melakukan tiga strategi. Pertama adalah dengan meningkatkan pertumbuhan organik dengan peningkatan laba bersih.

Kedua adalah dengan melakukan eksekusi program insentif jangka panjang dan MESOP (opsi saham untuk manajemen) tahap dua. Sedangkan strategi ketiga adalah dengan perbaikan kualitas kredit sehingga potensi CKPN bisa menggerus modal bisa berkurang.

Pada tahun depan, Bank Jatim mengaku akan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di level 21,32%. Sebagai informasi, sampai kuartal 3 2016, bank mencatat CAR sebesar 22,43%.

Sampai September 2016 tercatat total aset bank Jatim turun 3,72% secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar Rp 50,15 triliun. Penurunan aset ini menurut Ferdian disebabkan karena penundaan DAU (dana alokasi umum) di bank Jatim sebesar Rp 2,4 triliun.

Tercatat sampai kuartal 3 2016, modal inti Bank Jatim sebesar Rp 6,3 triliun atau masuk kategori BUKU (bank umum kelompok usaha) III.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto