JAKARTA. Naga-naganya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah mulai jeri dengan membanjirnya dana asing (hot money) yang masuk ke pasar keuangan kita. Setelah BI memagari serbuan dana asing lewat berbagai instrumen, giliran pemerintah merumuskan strategi baru. Cuma, resep baru ini bukan berupa pembatasan aliran dana asing yang masuk. Pemerintah tengah menyiapkan jurus penangkal bila tiba-tiba ada pembalikan dana asing (sudden reversal) dalam jumlah besar di pasar obligasi. Jurus yang tengah disiapkan pemerintah itu berupa pembentukan bond stabilization funds atau semacam pendanaan untuk stabilisasi pasar sekunder surat utang (obligasi). Fungsi dana ini menggantikan dana asing yang keluar dari pasar obligasi. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menjelaskan, bond stabilization funds itu akan digunakan untuk membeli kembali (buyback) obligasi. Jadi, pasar sekunder surat berharga negara bisa kembali stabil bila dana asing banyak hengkang.
Jurus baru meredam efek dana panas
JAKARTA. Naga-naganya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah mulai jeri dengan membanjirnya dana asing (hot money) yang masuk ke pasar keuangan kita. Setelah BI memagari serbuan dana asing lewat berbagai instrumen, giliran pemerintah merumuskan strategi baru. Cuma, resep baru ini bukan berupa pembatasan aliran dana asing yang masuk. Pemerintah tengah menyiapkan jurus penangkal bila tiba-tiba ada pembalikan dana asing (sudden reversal) dalam jumlah besar di pasar obligasi. Jurus yang tengah disiapkan pemerintah itu berupa pembentukan bond stabilization funds atau semacam pendanaan untuk stabilisasi pasar sekunder surat utang (obligasi). Fungsi dana ini menggantikan dana asing yang keluar dari pasar obligasi. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menjelaskan, bond stabilization funds itu akan digunakan untuk membeli kembali (buyback) obligasi. Jadi, pasar sekunder surat berharga negara bisa kembali stabil bila dana asing banyak hengkang.