KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Founder sekaligus Direktur Marketing PT Citarasa Prima Group (CRP), Rex Marindo mengakui, bisnis kuliner di Tanah Air semakin ketat. Tapi, ini tak membuat pemilik gerai Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Nasi Goreng Rempah ini pesimis mengembangkan brand. Bahkan, Rex bilang, dia tengah membangun koneksi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk menembus pasar internasional. “Kami minta mentoring dengan Bekraf bagaimana ekspansi ke luar negeri, karena jujur kami membutuhkan orang sebagai global manajer untuk membawa brand kami ke luar negeri, paling dekat ke Asia lah,” ucap Rex kepada Kontan.co.id, Sabtu (27/1) lalu. Untuk mengembangkan brandnya, CRP Group juga bekerja sama dengan banyak pihak, salah satunya Salim Group, pemilik Indofood. “Karena mereka menjual produk indomie, kecap, minyak goreng. Kerjasama strategis ini misalnya, mereka mau drop indomie dua hari sekali jadi tidak perlu gudang lagi. Lalu setelah barang diantar, ditagih bulan depan, dan dapat harga lebih baik. Di pasar harga indomie Rp 2.500, karena kerjasama kami dapat harga Rp 2.100,” jelas Rex.
Jurus CRP Group menjaga Warunk Upnormal dan Bakso Boedjangan efisien
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Founder sekaligus Direktur Marketing PT Citarasa Prima Group (CRP), Rex Marindo mengakui, bisnis kuliner di Tanah Air semakin ketat. Tapi, ini tak membuat pemilik gerai Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Nasi Goreng Rempah ini pesimis mengembangkan brand. Bahkan, Rex bilang, dia tengah membangun koneksi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk menembus pasar internasional. “Kami minta mentoring dengan Bekraf bagaimana ekspansi ke luar negeri, karena jujur kami membutuhkan orang sebagai global manajer untuk membawa brand kami ke luar negeri, paling dekat ke Asia lah,” ucap Rex kepada Kontan.co.id, Sabtu (27/1) lalu. Untuk mengembangkan brandnya, CRP Group juga bekerja sama dengan banyak pihak, salah satunya Salim Group, pemilik Indofood. “Karena mereka menjual produk indomie, kecap, minyak goreng. Kerjasama strategis ini misalnya, mereka mau drop indomie dua hari sekali jadi tidak perlu gudang lagi. Lalu setelah barang diantar, ditagih bulan depan, dan dapat harga lebih baik. Di pasar harga indomie Rp 2.500, karena kerjasama kami dapat harga Rp 2.100,” jelas Rex.