Jurus Garuda Indonesia menggenjot pendapatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) targetkan perolehan laba sebesar US$ 5 juta-US$ 10 juta sepanjang kuartal IV-2017. Jika tercapai, GIAA optimistis bisa tekan kerugian. Targetnya, full year 2017, perusahaan bisa menekan kerugian hingga US$ 215 juta.

Direktur Keuangan GIAA Helmi Imam Satriyono menyebut sederet sumber pemasukan GIAA di kuartal IV yang akan menjadi katalis. Per September 2017, GIAA telah berhasil melakukan negosiasi penyewaan 9 pesawat. “Dari sewa itu saving sekitar US$ 7 juta. Tapi sebagian besar akan terasa di kuartal IV,” tambah Helmi, Jumat (3/11).

Selain itu, rute langsung Jakarta-London yang sudah mulai beroperasi Oktober lalu, diharapkan bisa berkontribusi pada pendapatan tahun ini. Sebagaimana diketahui, Selasa (31/10) lalu, GIAA resmi melayani penerbangan nonstop Jakarta-London.


“Diharapkan bisa menangkap peluang orang yang menggunakan kangaroo route, London-Australia. Karena sekarang dari London pakai Garuda hanya stop sebentar di Jakarta, udah terbang lagi ke Australia,” tambah Helmi.

Tak ketinggalan, strategi marketing juga terus digencarkan. Di bulan November ini, GIAA akan melakukan Garuda Online Travel Fair.

Helmi bilang perusahaan menargetkan raup dana sebesar Rp 150 miliar-200 miliar dari perhelatan tersebut. “Kita kerja sama dengan bank, dimana cost yang kita keluarkan hampir tidak ada sama sekali,” ujar Helmi.

Sementara itu, GIAA juga bersiap untuk kenaikan penjualan yang biasanya terjadi di Desember. Perusahaan berharap bisa memanfaatkan momen liburan sekolah, Natal, dan perayaan tahun baru.

Bekerja keras cetak laba di kuartal IV, Helmi tak menampik bahwa full year 2017, GIAA masih akan merugi. Hanya saja, kerugian diharapkan bisa tertekan. Targetnya, FY 2017, GIAA hanya catat kerugian sebesar US$ 215-225 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto