Jurus Hutama Karya (HK) Antipasipasi Dampak Kenaikan Harga BBM dan Pelemahan Rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (HK) menerapkan beberapa strategi untuk menekan efek kenaikan bahan bakar minyak dunia dan melemahnya rupiah terhadap kinerja perseroan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan ada 3 strategi yang diterapkan. Pertema, mengurangi kenaikan biaya operasi melalui efisiensi penggunaan bahan dan metode  kerja, khususnya terhadap sumber daya yang berhubungan dan berdampak ke BBM dan kurs rupiah.

“Yang kedua, melakukan kontrak-kontrak fix price dan fix kurs atau kurs tetap atau financial hedging, serta mengidentifikasi dan memitigasi risiko selisih kurs dan dan kenaikan BBM dalam sistem manajemen risiko Hutama Karta,” kata Tjahjo saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/10). 


Baca Juga: Lewat Kuartal III-2023, Hutama Karya (HK) Baru Pakai Capex 48%

Ia menambahkan, kenaikan harga minyak dan penguatan nilai tukar dolar merupakan faktor risiko yang berpotensi mempengaruhi kinerja Hutama Karya.

Kenaikan harga minyak akan menyebabkan kenaikan biaya operasional dan potensial penurunan margin keuntungan apabila kontrak tidak memasukkan klausul penyesuaian harga berdasarkan fluktuasi biaya tersebut. 

“Meski begitu, penguatan dolar juga memiliki dampak positif terhadap kontrak-kontrak kerja dalam dolar. Namun terdapat pula dampak negatifnya karena sebagian dari pinjaman perusahaan dan beberapa transaksi dilakukan dalam mata uang dollar AS,” ungkap Tjahjo. 

Apakah Hutama Karya akan meminta eskalasi kenaikan harga atas proyek pemerintah yang sudah dipegang dengan harga lama? Tjahjo mengatakan memang ada kontrak-kontrak yang mencantumkan klausul adanya biaya eskalasi.

“Di dalam kontrak-kontrak yang mencantumkan klausul adanya biaya eskalasi, maka Hutama Karya akan mengajukan permintaan kenaikan harga (eskalasi) berdasarkan klausul kontrak-kontrak kerja tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Hutama Karya Targetkan Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1A Rampung April 2025

Namun, Tjahjo menyimpulkan bahwa kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan rupiah tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap target HK sampai akhir tahun ini.

“Karena korporasi sudah melakukan upaya-upaya melalui financial hedging yang tepat dan telah mengantisipasi kenaikan dan penurunan bahan baku melalui  pengelolaan kontraktual pekerjaan ke vendor maupun customer secara efektif,” tuturnya.

Sebagai catatan, HK menargetkan pertumbuhan year-on-year (yoy) pendapatan sebesar 47,97% serta pertumbuhan laba bersih sebesar 38,25% hingga akhir tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat