KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor industri manufaktur memiliki kontribusi terbesar dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekaligus menjadi sumber pertumbuhan utama PDB nasional dengan pencapaian 20,16%. Sementara itu, di tingkat global, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dunia dari aspek penghasil nilai tambah (manufacturing value added) atau menempati posisi tertinggi dibanding negara ASEAN lainnya. Hal itu dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara mewakili Menteri Perindustrian pada acara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Pengusaha Entrepreneurs Organization (EO) Indonesia Angkatan II yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI. Perkembangan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari peningkatan investasi dan ekspor Indonesia. Dari sisi ekspor, produk industri merupakan kontributor utama dengan peranan mencapai 75,6% dari total ekspor Indonesia.
Jurus Kemperin membangun pertumbuhan ekonomi Inklusif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor industri manufaktur memiliki kontribusi terbesar dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekaligus menjadi sumber pertumbuhan utama PDB nasional dengan pencapaian 20,16%. Sementara itu, di tingkat global, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dunia dari aspek penghasil nilai tambah (manufacturing value added) atau menempati posisi tertinggi dibanding negara ASEAN lainnya. Hal itu dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara mewakili Menteri Perindustrian pada acara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Pengusaha Entrepreneurs Organization (EO) Indonesia Angkatan II yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI. Perkembangan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari peningkatan investasi dan ekspor Indonesia. Dari sisi ekspor, produk industri merupakan kontributor utama dengan peranan mencapai 75,6% dari total ekspor Indonesia.