Jurus Koinworks menggenjot angka investor dan minimalisir risiko investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chief Marketing Officer (CMO) Koinworks Jonathan Bryan menargetkan jumlah investor sebanyak 500 ribu pada tahun 2019 ini. Sejauh ini jumlah investor yang telah dihimpun Koinworks sebanyak 121.678 investor.

Terhadap target itu, Jonathan mengaku optimistis. Hal ini mengacu pada beberapa indikator. Rasio pengembalian yang mencapai 20% serta return rate investor yang berkisar di angka 19%-21% menjadi nilai plus penyedia jasa finansial itu bagi para investor. Faktor lain seperti prosentase gagal bayar peminjam juga relatif kecil yakni sebesar 0,44%.

Baiknya performa Koinworks dalam menghimpun dana investor serta menyalurkan kepada peminjam tak lepas dari beberapa hal yang mereka lakukan.


Untuk menarik minat investasi, Koinworks sendiri membuka kemungkinan investasi dengan angka yang cukup kecil yakni mulai dari Rp 100 ribu saja. Investor juga bisa memilih berapa bunga yang ingin mereka dapatkan dari hasil investasinya.

Di samping itu untuk meminimalisir risiko, Koinworks juga memanfaatkan teknologi dan algoritma yang mereka kembangkan untuk melakukan assessment terhadap peminjam. Faktor itu yang diklaim oleh Jonathan sebagai pembeda antara Koinworks dengan platform lain.

"Kita bekerjasama dengan e-commerce hingga penyedia jasa layanan kurir untuk menghimpun data terkait dengan performa usaha calon peminjam. Dari data itu lalu kita olah dengan teknologi kita", jelas Jonathan ketika dihubungi Kontan, Jumat (15/3).

Untuk itu, Koinworks sendiri menetapkan syarat minimal jangka waktu usaha berjalan kepada calon peminjam yakni 6 bulan. Syarat itu ditetapkan juga untuk melindungi para investor dari potensi risiko tinggi pendanaan investasi terhadap unit usaha yang kurang memiliki performa menggairahkan.

Selain memanfaatkan algoritma komputer, Koinworks juga melakukan kunjungan dan memantau usaha-usaha yang didanai melalui jasa platform tersebut.

"Supaya jangan sampai nanti ketika mendekati waktu pembayaran, ternyata usahanya seret dan malah tidak bisa bayar. Kita antisipasi hal itu", terang Jonathan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto