Jurus Orenz Taxi saingi ojek aplikasi



SURABAYA. Pangsa pasar jasa penggunaan taksi di Surabaya, Jawa Timur masih tinggi. Meskipun, saat ini terlihat penurunan permintaan transportasi taksi. 

"Meski secara ekonomi, pertumbuhan tahun ini menurun dibanding sebelumnya, pangsa pasar jasa penggunaan taxi di Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya masih sangat tinggi," ucap General Manager Orenz Taxi, Qodarul Mujib, Jumat (2/10)

Mujib menggambarkan, potensi masyarakat Surabaya dalam menggunakan jasa taksi sama seperti di Thailand dan beberapa negara ASEAN lainnya, yakni satu taksi berbanding antara 700 hingga 900 orang.


"Oleh karena itu masih begitu besar potensi masyarakat Surabaya, hal ini sama juga potensi di berbagai daerah di Indonesia, dan ini menjadi peluang bisnis yang bagus," katanya.

Terkait dengan adanya jasa layanan ojek motor yang menggunakan modernisasi teknologi, Mujib mengaku sangat terpengaruh dan menyebabkan terjadi penurunan masyarakat dalam penggunaan jasa taksi.

"Tahun ini kita mengalami penurunan presentase antara10%-15% dibanding tahun 2014, dan penyebabnya antara lain melemahnya rupiah, adanya ojek motor yang menggunakan modernisasi teknologi, serta sebelumnya adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," ucapnya di Surabaya.

Meski demikian, Mujib optimistis penurunan itu akan kembali naik dan stabil dengan adanya upaya kebijakan pemerintah yang terus mendorong ekonomi untuk menjadi lebih baik.

"Nantinya masyarakat akan kembali ke segmennya sendiri, seperti jasa layanan taksi yang tidak akan terpengaruh dengan ojek motor yang menggunakan modernisasi teknologi, seperti Go-Jek, Blue-Jek atau yang lainnya," katanya.

Oleh karena itu, Mujib mengaku perusahaanya Orenz Taxi terus berupaya membuat terobosan dengan inovasi layanan dan keselamatan terbaik bagi penumpang, seperti memberikan ongkos kembali sebesar Rp 15.000, dan layanan gratis taksi di beberapa titik lokasi.

"Inovasi yang kita lakukan diharapkan kembali menaikkan pangsa pasar jasa penggunaan taksi di Surabaya, sebab kita tetap berusaha berfikir positif terkait perkembangan ekonomi Indonesia," katanya. (Abdul Malik Ibrahim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia