JAKARTA. Ketimpangan ekonomi menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang tak kunjung selesai. Pada Maret 2017 lalu, angka gini rasio di Indonesia masih sebesar 0,393, hanya turun 0,001 poin dari September 2016. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoto mengatakan, tingkat gini ratio Indonesia masih cukup besar lantaran selama ini pertumbuhan ekonomi masih banyak dinikmati oleh kalangan teratas yang jumlahnya sekitar 10%-20% dari total penduduk Indonesia. Oleh karena itu untuk menurunkan gini ratio, pemerintah mengintervensi 40% penduduk paling miskin. Ada enam strategi pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial. Pertama, penanganan anak usia 5 tahun ke bawah dan pelayanan umum. Maklum sekitar 37% anak Indonesia kurang gizi sehingga mengalami kekerdilan atau stunting. Kedua, pemerintah akan memperbaiki penyaluran bantuan sosial yang selama ini masih belum tepat sasaran lantaran data tidak sinkron.
Jurus pemerintah atasi ketimpangan
JAKARTA. Ketimpangan ekonomi menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang tak kunjung selesai. Pada Maret 2017 lalu, angka gini rasio di Indonesia masih sebesar 0,393, hanya turun 0,001 poin dari September 2016. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoto mengatakan, tingkat gini ratio Indonesia masih cukup besar lantaran selama ini pertumbuhan ekonomi masih banyak dinikmati oleh kalangan teratas yang jumlahnya sekitar 10%-20% dari total penduduk Indonesia. Oleh karena itu untuk menurunkan gini ratio, pemerintah mengintervensi 40% penduduk paling miskin. Ada enam strategi pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial. Pertama, penanganan anak usia 5 tahun ke bawah dan pelayanan umum. Maklum sekitar 37% anak Indonesia kurang gizi sehingga mengalami kekerdilan atau stunting. Kedua, pemerintah akan memperbaiki penyaluran bantuan sosial yang selama ini masih belum tepat sasaran lantaran data tidak sinkron.