MOMSMONEY.ID - Anda ingin bikin usaha keripik? Simak dulu jurus The Kripps membuka pasar keripik buah dan sayur, agar laris manis. Gencarnya perubahan gaya hidup masyarakat yang kian sadar akan pentingnya memiliki pola makan dan gaya hidup sehat, turut mendorong bisnis keripik sayur dan buah di tengah maraknya camilan konvensional. Salah satu pemain bisnis keripik buah dan sayur adalah The Kripps yang sudah berdiri sejak tahun 2012. Satu dekade perusahaan ini eksis di pasaran dan terus berkembang.
Founder The Kripps Jonathan mengungkapkan, usaha keripik sayur dan buah dirintis dari sebuah rumah kecil berukuran 90m
2 di kawasan BSD, Tangerang Selatan. “Pada waktu itu hanya dapat membuat beberapa jenis keripik saja, dengan jalur distribusi sangat sederhana,” ujar Jonathan. Seiring dengan
research & development yang tidak berhenti, hingga kini Jonathan sudah memproduksi lebih dari 40 jenis keripik dan telah melalui berbagai macam channel distribusi. Produksinya pun sudah pabrikan. “Saat ini kami berlokasi di Sepatan, Tangerang. Tak jauh dari Bandara Soekarno Hatta. Lokasi yang kami gunakan sekarang seluas 1,7 hektar,” terang Jonathan. Dengan lokasi produksi sekarang, setiap bulan The Kripps memproduksi sekitar 5 Ton keripik dengan berbagai merk.
Baca Juga: Moms, Berikut Jurus Jadi Instruktur Zumba yang Legal Tak hanya mampu berkembang dari sisi jumlah produksi dan luasan lokasi produksi, The Kripps kini juga memiliki lahan pertanian sendiri. Lokasi pertanian itu ada di area Sukamaju (Jonggol), Bogor dengan luasan 2,5 hektar. Selain dipasarkan di dalam negeri, produk The Kripss juga mampu menembus pasar ekspor. Hingga saat ini The Kripps sudah diekspor ke Malaysia dan Australia. “The Kripps juga memperoleh Australia Awards Indonesia pada tahun 2017 dan kami diterbangkan ke Adelaide pada saat itu dengan produsen-produsen senior seperti Garuda Food, Mariza Foods,” ujar Jonathan. Pencapaian The Kripps dalam satu dekade ini tidak lepas dari sang founder yang melakukan persiapan serius sebelum terjun ke bisnis ini. “Proses
research & development yang kami lalui cukup panjang, hingga belajar ke Jepang dengan misi ingin turut serta melestarikan bisnis
agricultural Indonesia,” terang Jonathan. Jonathan ingin membuat keripik yang lebih sehat, natural, berbahan buah dan sayur asli, hasil pertanian Indonesia, dengan kualitas nomor satu. “Di awal perintisan, kami menghabiskan waktu lebih dari 2 tahun untuk menyempurnakan hasil produksi,” jelas Jonathan.
Baca Juga: 4 Masker Alami untuk Mengencangkan Kulit Wajah yang Mudah Dibuat di Rumah Hal itu dikarenakan produk The Kripps tanpa tepung, pengawet, MSG,
filler, sehingga menjadi tantangan besar untuk bisa menghasilkan keripik yang sempurna. Keripik sempurna dalam kacamata The Kripps antara lain warna harus tetap cerah, garing, tidak boleh tengik, tidak boleh mlempem, harus bersih, dan harus fresh. “Selain itu, melalui The Kripps saya ingin membuat
economics impact dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin bagi warga sekitar. Saat ini 90% karyawan The Kripps adalah wanita, dari administrasi hingga kepala produksi. Tenaga kerja direkrut dari warga sekitar yang berdomisili di dekat pabrik. Tujuannya agar QC semua pekerjaan dapat dilakukan dengan menjunjung kebersihan, ketelitian dan senantiasa bekerja dengan hati. Namun operator-operator mesin, mekanik, keamanan tetap menggunakan tenaga kerja pria. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Fransiska Firlana