Jus Buah Bisa Meningkatkan Kadar Gula Darah dengan Cepat, Benarkah?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jus buah sering dianggap sehat. Faktanya, jus buah bisa meningkatkan kadar gula dengan cepat. 

Jus buah kerab disebut sebagai minuman sehat. Sehingga, tidak sedikit orang yang minum jus buah setiap hari.

Baca Juga: Selain Menurunkan Berat Badan, Ini 3 Manfaat Infused Water untuk Kesehatan


Tahukah Anda bila jus buah tidak sesehat itu? 

Mengutip dari Diabetes.co.uk, jus buah tinggi gula yang bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. 

Sehingga, penderita diabetes diharapakan menghindari minum jus buah. 

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan konsumsi jus buah secara teratur bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 

Kandungan jus buah 

Jus buah memang mengandung vitamin C. Namun, jus buah juga memiliki kalori tinggi. 

Dalam 250 ml jus jeruk tanpa pemanis biasanya mengandung sekitar 100 kalori. Jumlah kalori ini lebih tinggi dibandingkan dengan mengonsumsi buah jeruk utuh. 

Dalam setengah liter jus buah mengandung lebih banyak gula daripada yang direkomendasikan oleh WHO secara ideal dalam sehari. 

Jus buah mengandung lebih sedikit serat daripada buah utuh dan jus yang diproses tinggi mungkin tidak mengandung serat apapun. 

Jus buah mempengaruhi gula darah 

Kadar gula dalam jus buah bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan, meningkatkan risiko hiperglikemia. 

Jus buah juga memiliki skor indeks glikemik tinggi yang sebaiknya dihindari oleh orang yang menderita diabetes. 

Apakah jus buah juga meningkatkan risiko diabetes? 

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa minum tiga porsi jus buah seminggu dihubungkan dengan peningkatan 8% risiko diabetes. 

Sebaliknya, makan blueberry, anggur, apel, dan pir dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes. 

Para peneliti menemukan bahwamengganti jus buah dengan tiga porsi buah utuh tertentu dalam seminggu akan menurunkan risiko hingga 7%. 

Bagaimana dengan jus sayuran? 

Sayuran non tepung yang dijus memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan mengandung lebih sedikit karbohidrat dripada buah yang dijus. Indeks glikemik sayuran utuh masih lebih rendah. 

Sama dengan buah, sebagian serat dan sayuran utuh kemungkinan akan hilang selama proses pembuatan jus. 

Sayuran yang dijus bisa berperan dalam diet sehat, terutama jika sayuran yang dijus tidak menggantikan sayuran utuh. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati