Jusuf Kalla: Bank Century tidak berdampak sistemik



AKARTA. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mangatakan, pada tahun 2008 lalu Indonesia memang salah satu negara yang terkena imbas krisis yang melanda Amerika Serikat. Namun demikian, kondisi perekonomian Indonesia terbilang cukup baik.

"Sebagai perbandingan pada krisis tahun 1998 inflasi mencapai 75 persen, pertumbuhan ekonomi -15 persen. Sedangkan, tahun 2008 inflasi 10%, pertumbuhan ekonomi positif 6%," kata Kalla saat persidangan kasus Skandal Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (8/5).

Oleh karena itu, menurut Kalla, kondisi Bank Century sesungguhnya tidak akan mempengaruhi perbankan di Indonesia. Terlebih Bank Century termasuk bank kecil. Nilai aset Bank Century pun hanya sebesar 0,7% dari total aset yang dimiliki seluruh bank.


"Bank Century adalah bank kecil. Dari laporan yang saya terima tidak ada (dampak sistemik)," tambahnya.

Kalla juga mengatakan, bahwa pada tahun 2008 tersebut tidak terjadi rush (penarikan uang besar-besaran oleh nasabah). Padahal, terjadinya rush kerap disebut-sebut dan dijadikan alasan untuk menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Dalam persidangan sebelumnya, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Bank Century dapat mengakibatkan krisis yang dapat berimbas sitemik dan membesar sebagaimana krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 silam. Hal tersebut menurut Sri Mulyani, dapat terjadi apabila Bank Century tidak segera ditangani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan