JAKARTA. Persoalan kepemilikan saham PT Indosat Tbk (ISAT) semakin meruncing dan merembet ke berbagai pihak. Manajemen Qatar Telecom (Qtel) mulai mendekati Wakil Presiden Jusuf Kalla agar bersedia membantu penyelesaian proses penawaran tender atau tender offer atas sisa saham perusahaan operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia tersebut.Hari ini, petinggi Qtel dipimpin oleh Sheikh Abdullah bin Mohammed bin Saud Al Thani selaku Chairman of Board Qtel menemui Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Turut serta dalam rombongan itu Komisaris Indosat Rachmat Gobel, yang merupakan mitra bisnis Qtel di Indonesia.Dalam pertemuan tersebut, kata Rachmat, Qtel meminta Menteri Komunikasi dan Informasi M. Nuh dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengeluarkan rekomendasi terkait rencana tender offer saham Indosat. Pasalnya, terjadi tumpang tindih antara aturan pasar modal dengan Daftar Negatif Investasi (DNI).
Di satu sisi, DNI melarang investor asing menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan telekomunikasi. Namun, sebagai perusahaan terbuka Indosat seharusnya ikut aturan pasar modal, dimana investor asing bisa jadi pemegang saham mayoritas. Jadi, Qtel menolak untuk mengikuti aturan DNI. "Kami tunggu saja putusan pemerintah," kata Rachmat, hari ini. Dia menambahkan, hingga kini Menkominfo belum memberikan jawaban atas surat yang telah dilayangkan Qtel dua pekan lalu. Sedangkan Wakil Presiden berjanji akan membantu menyelesaikan masalah ini. "Wapres akan bantu menyelesaikan," ujar Rachmat.