JAKARTA. Dikasih anggaran minim mengeluh, dicukupkan malah bingung. Inilah potret pengelolaan anggaran pendidikan di Indonesia. Dulu, ketika APBN belum sanggup memenuhi kewajiban 20% dana pendidikan, keluhan muncul di mana-mana. Pokoknya, setiap ada bangunan sekolah roboh, atau nasib guru yang tingkat kesejahteraannya jauh di bawah standar, persoalan minimnya anggaran pendidikan pasti dijadikan kambing hitam. Kini, saat amanat undang-undang itu terpenuhi, para pengelolanya malah kebingungan; duit ini mau diapakan.Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menceritakan ironi ini, ketika menerima kunjungan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan beserta para mahasiswa penerima beasiswa, Kamis (18/9). JK bilang, pemerintah saat ini menemukan kesulitan dalam mengelola anggaran pendidikan. Nilainya gede; Rp 224 triliun atau 20% dari total APBN 2009. “Kenaikan anggaran ternyata tidak dibarengi dengan kesiapan dari pengelola anggaran. Pemerintah agak bingung mau diapakan uang 20% itu. Tapi, uang bukan segala-galanya,” kata Jusuf Kalla .Sekadar mengingatkan, pada pidato kenegaraan di depan Rapat Paripurna DPR RI, Agustus lalu, Presiden menyatakan pemerintah mengalokasikan Rp 224 triliun dalam RAPBN 2009 untuk pendidikan. Alokasi ini untuk memenuhi amanat konstitusi yang mewajibkan anggaran pendidikan 20% dari APBN. Alokasi anggaran ini naik sebesar Rp 46,1 triliun dibanding dengan tahun 2008.
Jusuf Kalla: Pemerintah Bingung Uang ini buat Apa?
JAKARTA. Dikasih anggaran minim mengeluh, dicukupkan malah bingung. Inilah potret pengelolaan anggaran pendidikan di Indonesia. Dulu, ketika APBN belum sanggup memenuhi kewajiban 20% dana pendidikan, keluhan muncul di mana-mana. Pokoknya, setiap ada bangunan sekolah roboh, atau nasib guru yang tingkat kesejahteraannya jauh di bawah standar, persoalan minimnya anggaran pendidikan pasti dijadikan kambing hitam. Kini, saat amanat undang-undang itu terpenuhi, para pengelolanya malah kebingungan; duit ini mau diapakan.Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menceritakan ironi ini, ketika menerima kunjungan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan beserta para mahasiswa penerima beasiswa, Kamis (18/9). JK bilang, pemerintah saat ini menemukan kesulitan dalam mengelola anggaran pendidikan. Nilainya gede; Rp 224 triliun atau 20% dari total APBN 2009. “Kenaikan anggaran ternyata tidak dibarengi dengan kesiapan dari pengelola anggaran. Pemerintah agak bingung mau diapakan uang 20% itu. Tapi, uang bukan segala-galanya,” kata Jusuf Kalla .Sekadar mengingatkan, pada pidato kenegaraan di depan Rapat Paripurna DPR RI, Agustus lalu, Presiden menyatakan pemerintah mengalokasikan Rp 224 triliun dalam RAPBN 2009 untuk pendidikan. Alokasi ini untuk memenuhi amanat konstitusi yang mewajibkan anggaran pendidikan 20% dari APBN. Alokasi anggaran ini naik sebesar Rp 46,1 triliun dibanding dengan tahun 2008.