CIBITUNG. Meski PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mulai mengurangi aksinya dalam berinvestasi, pemerintah justru mendesak perusahaan jasa layanan jaminan sosial pelat merah itu berinvestasi di sektor riil seperti perumahan untuk para buruh.Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla mengatakan para buruh telah membayar premi asuransi pada Jamsostek, namun dana-dana yang terkumpul itu lebih banyak mengalir ke dalam investasi portofolio seperti saham dengan potensi kerugian cukup besar. "Jangan bangga banyak likuiditas, likuiditas bisa habis. Tapi kalau bikin perumahan buruh, uang yang banyak itu bisa lebih bermanfaat," ujar Jusuf Kalla saat meninjau Kawasan Industri MM 2100 di Cibitung, Minggu (2/11).Makanya, lanjut Wapres, sudah saatnya Jamsostek mulai mengarahkan investasinya pada pengembangan infrastruktur seperti perumahan buruh. "Jamsostek banyak uang tapi diharapkan banyak aset bukan banyak uang saja," imbuhnya.
Jusuf Kalla Tantang Pengusaha Jalin Kerjasama dengan Jamsostek
CIBITUNG. Meski PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mulai mengurangi aksinya dalam berinvestasi, pemerintah justru mendesak perusahaan jasa layanan jaminan sosial pelat merah itu berinvestasi di sektor riil seperti perumahan untuk para buruh.Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla mengatakan para buruh telah membayar premi asuransi pada Jamsostek, namun dana-dana yang terkumpul itu lebih banyak mengalir ke dalam investasi portofolio seperti saham dengan potensi kerugian cukup besar. "Jangan bangga banyak likuiditas, likuiditas bisa habis. Tapi kalau bikin perumahan buruh, uang yang banyak itu bisa lebih bermanfaat," ujar Jusuf Kalla saat meninjau Kawasan Industri MM 2100 di Cibitung, Minggu (2/11).Makanya, lanjut Wapres, sudah saatnya Jamsostek mulai mengarahkan investasinya pada pengembangan infrastruktur seperti perumahan buruh. "Jamsostek banyak uang tapi diharapkan banyak aset bukan banyak uang saja," imbuhnya.