KA Bandara YIA mulai beroperasi secara komersial besok, Jumat (17/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah dilakukan soft launching oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada (27/8) lalu, kini KA Bandara Yogyakarta akan beroperasi secara komersial melayani masyarakat Yogyakarta dan wisatawan yang akan menuju Bandara Internasional Yogyakarta maupun sebaliknya.

“KA Bandara YIA akan beroperasi komersial mulai tanggal 17 September 2021, dengan tarif resmi yang telah ditetapkan Pemerintah." kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dalam siaran pers, Kamis (16/9).

Uji coba secara gratis bagi masyarakat umum telah dilakukan sejak 1 September lalu dan mulai besok KA Bandara YIA sudah bisa dipergunakan bagi masyarakat umum dengan tarif tiket 20 ribu rupiah untuk rute Yogyakarta – Bandara YIA, 10 ribu rupiah untuk rute Yogyakarta – Wates, dan 20 ribu rupiah untuk rute Wates – Bandara YIA.


Sementara itu untuk jadwal perjalanan masih sama dengan periode uji coba yakni sebanyak 8 kali perjalanan perhari, dengan rincian 4 perjalanan dari Stasiun Yogyakarta dan 4 perjalanan dari Bandara YIA. Masyarakat dapat membeli tiket KA bandara ini melalui aplikasi KAI Access atau ke loket pembelian langsung di Stasiun Yogyakarta, Wates, dan Stasiun KA Bandara YIA.

“Dengan beroperasinya KA Bandara YIA ini, masyarakat dapat menempuh waktu lebih cepat ke Bandara YIA yaitu sekitar 40 menit dari Yogyakarta, dari waktu rata-rata 1,5 jam bila menggunakan kendaraan mobil atau moda transportasi lainnya," lanjut Zulfikri. 

Operasional ini diberlakukan setelah melalui serangkaian uji coba baik statis maupun dinamis yang dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian, serta uji coba langsung kepada masyarakat sejak tanggal 1 s/d 16 September 2021 dengan biaya Rp 0. Uji coba langsung oleh masyarakat ini merupakan inisiasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk menjaring antusiasme dan masukan masyarakat dalam upaya peningkatan layanan KA Bandara YIA nantinya. 

Baca Juga: Aturan baru: Seluruh penumpang KAI wajib telah divaksin Covid-19

“Saya mengapresiasi pelaksanaan uji coba dengan masyarakat kemarin karena ternyata antusiasmenya cukup tinggi, dengan jumlah penumpang hingga tanggal 13 September mencapai 3.646 orang. Saya berharap ke depannya masyarakat Yogya dapat terus memanfaatkan KA Bandara YIA untuk mobilitas dari dan ke Bandara serta untuk kegiatan harian lainnya.” ujar Zulfikri. 

Selain itu, uji coba layanan KA Bandara juga dimaksudkan agar terjadi kesesuaian antara periode kedatangan dan keberangkatan pesawat dengan waktu kedatangan dan keberangkatan KA Bandara YIA, sehingga operasional KA Bandara lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam berganti moda.

Terlebih setelah penurunan ke level-3 PPKM di Yogyakarta, terjadi peningkatan jumlah penerbangan di Bandara YIA hingga sebanyak 25 kali penerbangan per hari dengan jumlah penumpang mencapai 3.500 orang per hari. Tentunya KA Bandara YIA akan membantu mobilitas masyarakat dari dan ke Bandara YIA. 

Beroperasinya KA Bandara YIA sekaligus wujud komitmen Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk selalu hadir dalam rangka memberikan kemudahan aksesibilitas dan konektivitas antar moda, sehingga diharapkan mampu mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum, khususnya kereta api. 

Lebih lanjut Zulfikri mengatakan bahwa pembangunan KA Bandara YIA ini merupakan satu upaya Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk mendukung Visi Misi Presiden dalam usaha pemerataan dan peningkatan ekonomi nasional, dengan menjadikan KA Bandara YIA sebagai salah satu Program Strategis Nasional Tahun 2020-2024. 

Kereta Bandara YIA ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah khususnya di sektor bisnis dan pariwisata. Untuk itu Kementerian Perhubungan memberikan subsidi melalui Public Service Obligation atau PSO bagi para penumpang untuk membantu meringankan biaya tiket kereta api.

“Selain untuk meningkatkan perekonomian, manfaat yang tidak kalah penting dari keberadaan KA Bandara YIA ini adalah mengurangi tingkat kemacetan yang bisa menimbulkan biaya tinggi dan pengurangan polusi udara”. Pungkas Zulfikri.

Selanjutnya: Angkasa Pura Properti cari mitra strategis kembangkan kawasan bandara Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .