KAA juga membahas masalah narkoba



JAKARTA. Konferensi Asia Afrika membahas sejumlah permasalahan kemanusiaan antarnegara, termasuk persoalan narkotika dan obat-obatan terlarang. Peredaran narkoba telah menjadi salah satu musuh terbesar bagi Indonesia dan sejumlah negara lain.

"Itu kan menjadi salah satu musuh terbesar. Data dari BNN (Badan Narkotika Nasional), kalau saya tidak salah, ada 33 orang meninggal setiap hari karena narkoba," kata Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Panjaitan selaku Ketua Panitia KAA di Jakarta Convention Center, Minggu (19/4). 

Atas pertimbangan itu, lanjut Luhut, Presiden Joko Widodo menyetujui penyelenggaraan konser Slank yang memberikan pesan kepada masyarakat untuk bersama-sama melawan narkoba. Konser Slank yang merupakan bagian dari rangkaian acara KAA ini digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 19 April 2015. 


"Slank untuk berikan pesan bersama-sama melawan drugs karena drugs tidak mengenal suku, agama. Saya lihat ada yang profesor juga, semua kena. Ini supaya generasi lebih bagus," sambung Luhut. 

Diperkirakan, konser Slank ini akan dipadati 20.000 penonton. Selain menggelar konser, Slank dan musisi Tanah Air lainnya akan menulis surat terbuka untuk semua kepala negara peserta KAA agar mengusung isu pemberantasan narkoba sebagai agenda utama peringatan KAA ke-60. 

Konser ini mengusung tema Prosperity and Peace without Drugs: No More Drugs in Asia Africa and the World. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia